Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu di UIN

Polisi Panggil Terduga Bohir Uang Palsu di Kampus UIN Alauddin

Penyidik Polres Gowa telah melayangkan surat kepada pengusaha berinisial ASS yang diduga menjadi bohir dalam kasus sindikat uang palsu.

TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN
Polisi menetapkan 17 tersangka dalam kasus produksi uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar, Kamis (17/12/2024). Salah satu tersangka, Syahruna mencetak uang sendiri di rumahnya, Jl Sunu Kota Makassar, Sulsel. 

Laporan jurnalis Tribun-Timur.com, Sayyid Zulfadli

SUNGGUMINASA, TRIBUN-TIMUR.COM - Penyidik Polres Gowa telah melayangkan surat kepada pengusaha berinisial ASS yang diduga menjadi bohir dalam kasus sindikat uang palsu.

Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bahtiar mengonfirmasi hal tersebut.

"Sudah kami kirim surat pemeriksaan ke ASS," katanya, Sabtu (21/12/2024)

Penyidik Polres Gowa mengirimkan surat panggilan pemeriksaan lantaran ASS disebut kuat terlibat dalam kasus uang palsu.

Tak hanya itu, ASS diduga punya peran penting pada sindikat uang palsu.

Satreskrim Polres Gowa telah meringkus 17 tersangka sindikat kasus uang palsu.

Nama ASS mencuat dalam kasus peredaran uang palsu diproduksi dari dalam kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Jl HM Yasin Limpo, Kelurahan Romangpolong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel)

Bahkan, sosok ASS dikabarkan seorang pengusaha itu disebut mempunyai peran sentral dalam kasus peredaran uang palsu tersebut.

Baca juga: Sosok ASS Terlibat di Bisnis Uang Palsu di UIN Alauddin, Kerabat Jenderal dan Balon Gubernur Sulsel

Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono mengatakan sebelum mesin pencetak uang palsu di Kampus UIN ditemukan, polisi lebih dahulu mendatangi rumah di Jl Sunu 3, Kota Makassar

Rumah tersebut adalah milik ASS.

"Kalau kita lihat dari TKP buat cetak uang palsu, jadi di rumah saudara ASS Jl Sunu, Kota Makassar. Kemudian juga ada di Jl Yasin Limpo (UINAM), Gowa," kata Irjen Pol Yudhiawan saat rilis pengungkapan sindikat uang palsu di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel, Kamis (19/12/2024) siang.

Lebih lanjut dijelaskan Yudhi, mulanya produksi uang palsu tersebut berlangsung di rumah ASS, di Jl Sunu 3, Kota Makassar

Namun, karena jumlah uang yang akan dicetak membutuhkan mesin dengan kapasitas lebih besar, akhirnya dipindahkan ke UIN.

"Awal pertama ditemukan di Jl Sunu Makassar, karena sudah mulai membutuhkan jumlah yang lebih besar maka mereka membutuhkan alat yang lebih besar. Jadi, tadinya menggunakan alat kecil," sebutnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved