Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu UIN Alauddin

Sosok 2 Dosen Makassar Guncang Dunia Pendidikan Sebulan Terakhir, 1 Alumni Sastra UI

Dua dosen Makassar terlibat skandal besar yang mengguncang dunia pendidikan: pelecehan seksual dan pencetakan uang palsu.

kolase Tribun Timur
Skandal dosen mengguncang dunia pendidikan Makassar! Firman Saleh terjerat pelecehan seksual, sementara Andi Ibrahim terlibat dalam jaringan uang palsu 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dunia pendidikan di Makassar, Sulawesi Selatan, diguncang dua skandal besar melibatkan dosen di kampus ternama sebulan terakhir.

Kasus pertama melibatkan FS salah satu dosen di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas).

FS terjerat dalam kasus pelecehan seksual terhadap beberapa mahasiswi. 

Kasus kedua melibatkan Andi Ibrahim, dosen di Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar

Andi Ibrahim disebut otak di balik pencetakan uang palsu di Perpustakaan UIN Alauddin Makassar. 

Baca juga: Skandal Pencetakan Uang Palsu di Perpustakaan UIN Alauddin, DPRD Gowa Minta Evaluasi Birokrasi

Kasus FS di FIB Unhas

FS dosen FIB Unhas dilaporkan atas kasus pelecehan seksual yang mencuat pada November 2024. 

Beberapa mahasiswi melaporkan bahwa mereka menjadi korban pelecehan yang dilakukan FS di ruang-ruang privat kampus. 

Kasus ini mencuri perhatian publik karena melibatkan akademisi yang dikenal sebagai pengajar berpengaruh di dunia sastra dan budaya.

FS sudah mengajar di Unhas lebih dari 10 tahun.

 

Ilustrasi Pelecehan seksual terjadi di FIB Unhas, mahasiswi jadi korban. Sanksi dosen dinilai terlalu ringan oleh korban. Kasus ini masih menyisakan trauma mendalam.
Ilustrasi Pelecehan seksual terjadi di FIB Unhas, mahasiswi jadi korban. Sanksi dosen dinilai terlalu ringan oleh korban. Kasus ini masih menyisakan trauma mendalam. (Tribunews)

Salah satu korban, Bunga (nama samaran), mahasiswi FIB Unhas angkatan 2021, mengungkapkan trauma mendalam yang dirasakannya pasca kejadian tersebut.

Bunga bercerita bahwa kejadian dimulai pada 25 September lalu, saat dia menemui FS untuk bimbingan skripsi di ruang kerja FS di Dekanat FIB Unhas

Setelah bimbingan, Bunga ingin pulang, namun FS menahannya. 

Bunga menolak, namun FS terus memaksanya berbuat tak senonoh di ruang tersebut. 

Meskipun akhirnya dilepaskan, peristiwa itu meninggalkan trauma mendalam bagi Bunga.

Bunga melaporkan kejadian tersebut ke Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unhas

Namun, ia merasa kecewa dengan penanganan kasus ini. 

Bunga mengaku diperlakukan tidak adil, bahkan ada dosen yang meragukan kebenaran laporannya.

Setelah tiga kali pemanggilan, Satgas PPKS Unhas mengonfirmasi bahwa pernyataan Bunga sesuai dengan bukti CCTV. 

FS, yang sebelumnya memberi keterangan berbeda, akhirnya mendapatkan sanksi skorsing dua semester. 

Andi Ibrahim dan Skandal Pencetakan Uang Palsu di UIN Alauddin

Kolase: Potret Andi Ibrahim UIN Alauddin Makassar terduga bos besar percetakan uang palsu di Perpustakaan UIN Alauddin (Istimewa) dan ilustrasi uang palsu (Tribunnews.com)
Kolase: Potret Andi Ibrahim UIN Alauddin Makassar terduga bos besar percetakan uang palsu di Perpustakaan UIN Alauddin (Istimewa) dan ilustrasi uang palsu (Tribunnews.com) (Kolase Tribun Timur/ Sakinah Sudin)

Dosen Fakultas Adab dan Humaniora Andi Ibrahim diduga terlibat pencetakan uang palsu. 

Polres Gowa mengungkapkan bahwa Andi Ibrahim diduga menjadi otak di balik peredaran uang palsu.

Bahkan uang palsu senilai Rp2 miliar telah beredar di beberapa daerah, termasuk Gowa, Wajo, Sulsel, dan Mamuju, Sulbar.

Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar ini dalang dari pabrik uang palsu yang ditemukan di lantai tiga perpustakaan kampus. 

Polisi menyita uang palsu senilai Rp446.700.000, yang merupakan pecahan Rp100 ribu. 

Akibat perbuatannya, Andi Ibrahim dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kepala Perpustakaan oleh pihak kampus.

Jebolan Satra UI

Menariknya, Andi Ibrahim merupakan alumni Sastra dari Universitas Indonesia (UI). 

Ia menyelesaikan pendidikan Sarjana Sastra di UI pada tahun 1998, dan setelah itu menambah gelar Sarjana Agama di UIN Alauddin Makassar

Andi kemudian melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Negeri Malang dan meraih gelar S3 di UIN Alauddin Makassar pada tahun 2019.

Wakil Rektor III UIN Alauddin Makassar, Prof. Muhammad Khalifah Mustamin, menyatakan bahwa meskipun Andi Ibrahim telah dinonaktifkan, pemecatan resmi akan mengikuti mekanisme yang ada. 

Kampus berkomitmen untuk bekerja sama dengan polisi untuk menyelesaikan kasus ini.

Pernah Satu Forum di 2022

Menariknya, dua dosen yang terlibat dalam skandal ini, Firman Saleh dan Andi Ibrahim, pernah bertemu dalam satu forum pada tahun 2022. 

Saat itu, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar melakukan benchmarking ke Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk memperoleh informasi terkait program studi unggulan di FIB Unhas

Forum tersebut berlangsung di Ruang Rapat Senat FIB Unhas pada 26 Desember 2022.

Dalam kegiatan tersebut, rombongan dari Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin yang dipimpin oleh Dekan Dr. Hasyim Haddade, didampingi oleh Wakil Dekan 1 Dr. Andi Ibrahim, Wakil Dekan 2 Dr. Firdaus, dan Wakil Dekan 3 H. Muh. Nur Akbar Rasyid, disambut oleh Wakil Dekan 1 FIB Unhas, Dr. Mardi Adi Armin, beserta jajaran lainnya. 

Forum ini bertujuan untuk berbagi pengalaman terkait pengelolaan penjaminan mutu antar fakultas.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved