Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu UIN Alauddin

Skandal Pencetakan Uang Palsu di Perpustakaan UIN Alauddin, DPRD Gowa Minta Evaluasi Birokrasi

Sindikat uang palsu melibatkan pegawai UIN Alauddin Makassar, dicetak di gedung perpustakaan. Wakil DPRD Gowa desak evaluasi birokrasi kampus.

IST
Wakil DPRD Gowa, Hasrul Abd Rajab, angkat bicara soal sindikat uang palsu melibatkan pegawai UIN Alauddin Makassar, Rabu (18/12/2024). 

TRIBUN-GOWA.COM – Kasus sindikat uang palsu menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan.

Kasus uang palsu ini melibatkan pegawai UIN Alauddin Makassar

Ironisnya, uang palsu ini disebut dicetak di gedung perpustakaan Kampus II UIN Alauddin Makassar di Jl HM Yasin Limpo, Kelurahan Romangpolong, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Wakil DPRD Gowa, Hasrul Abd Rajab, menyayangkan keterlibatan pegawai dalam produksi uang palsu di UIN Alauddin Makassar

Dia menilai keterlibatan pegawai tersebut mencoreng moralitas pendidik.

Hasrul pun menegaskan agar birokrasi UIN Alauddin Makassar dievaluasi akibat keterlibatan pegawainya dalam sindikat uang palsu.

"Terkait produksi uang palsu di dalam kampus II UIN Alauddin Makassar di Gowa ini sangat memprihatinkan. Bagaimana bisa kampus dan pendidik yang menjadi pelaku dan menjadi tersangka? Ini menunjukkan bahwa moralitas para pendidik yang ada di kampus UIN perlu dipertanyakan dan harus ada evaluasi di jajaran internal kampus," tegasnya saat dikonfirmasi, Rabu (18/12/2024).

Baca juga: Skandal 2 Dosen Makassar 1 Bulan Terakhir, Terjerat Pelecehan Seksual dan Pencetakan Uang Palsu

Apalagi disebut-sebut produksi uang palsu ini dilakukan di gedung perpustakaan UIN Alauddin Makassar.

Selain itu, Hasrul menilai bahwa kasus ini berdampak bagi masyarakat, khususnya pelaku usaha atau UMKM. 

Menurutnya, kekhawatiran pasti terjadi akibat peredaran uang palsu ini.

"Tentu kekhawatiran banyak terjadi, proses jual beli di tengah masyarakat akan menimbulkan berkurangnya kepercayaan masyarakat dengan uang dan sistem keuangan," jelasnya.

Atas terungkapnya kasus ini, Hasrul Abd Rajab mengapresiasi kinerja Polres Gowa.

"Kita DPRD Gowa bersama masyarakat akan mengawal kasus ini dan bisa dijadikan pengalaman untuk masa-masa akan datang," katanya.

Kendati demikian, dia mendesak pihak kepolisian agar mengungkap semua dalang mulai dari pengadaan hingga peredaran uang palsu ini.

"Kita harap kasus ini bisa mengungkap semua dalang, mulai dari pengadaan pabriknya sampai pengedarnya. Saya harap semua pihak yang terlibat dengan kasus ini diberi hukuman sesuai Undang-Undang yang berlaku," pungkasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved