Tangis Istri Nadiem Makarim Pecah: Pelukan Hangat, Saling Beri Kekuatan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Istri mantan eks Mendikbudristek Nadiem Makarim, Franka Franklin tidak bisa lagi menahan kesedihan dan air matanya setelah mendengarkan putusan dari hakim praperadilan yang menolak permohonan tim pengacara Nadiem.

Franka menangis dipelukan sahabat serta orang-orang terdekatnya yang hadir dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (13/10/2025).

Air matanya tak bisa lagi bisa dibendung setelah  diberikan pelukan, jabat tangan serta rangkulan hangat oleh keluarga dan orang-orang terdekat usai persidangan.

Setelah sebelumnya dalam persidangan yang berlangsung selama kurang lebih 45 menit, Franka yang duduk bersama mertuanya tampak sembab dan kedua matanya memerah.

Dalam ruang persidangan, Franka yang mengenakan kemeja berwarna putih tampak hadir di ruang sidang sekira pukul 12.50 WIB atau sesaat persidangan dimulai.

Dia terlihat duduk disisi kiri mertuanya yang juga ayah Nadiem, Nono Anwar Makarim. Dia terlihat diapit oleh ibunya Sania Makki dan ibu mertuanya, Atika Algadri. 

Baca juga: Upaya Nadiem Makarim Bebas Kandas, Hakim Ungkap Alasan Tolak Praperadilan

Ketika persidangan di mulai oleh Hakim Tunggal I Ketut Darpawan, Franka tampak menundukan kepala dan memejamkan mata. Tangan kanannya pun ditempelkan ke dahi. 

Ekspresinya terlihat tegang dan matanya memerah. Franka juga sempat menarik nafas panjang saat pembacaan prapradilan.

Franka juga sempat memberikan senyum penyemangat kepada ayah mertuanya sesaat pembacaan sidang prapradilan baru saja dimulai.

Ia tampak fokus mendengarkan setiap kalimat yang keluar dari mulut Hakim I Ketut Darpawan. Tatapannya tajam namun dihiasi rasa cemas.

Tak terasa sudah hampir 25 menit Hakim membacakan surat putusan praperadilan tersebut. Ia pun melirik ke arah kanan dan mendapati ayah mertunya tampak tertunduk lemas.

Franka pun terlihat memberikan kekuatan dan semangat. Tangan kanannya pun di taruh di punggung ayah mertunya. Tepukan ringan dan hangat terlihat untuk memberi kekuatan.

Ia kembali fokus mendengarkan surat putusan prapradilan. Tak ada ekspresi berlebihan, hanya tatapannya tajam ke depan dan sesekali menganguk-angukan kepala.

Tak terasa, hampir 45 menit berlalu mendengarkan pembacaan putusan prapradilan. 

Hakim I Ketut Darpawan pun membacakan putusan final yang menolak prapradilan yang diajukan kuasa hukum Nadiem.