Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu di UIN

Mengungkap Jejak Jaringan Uang Palsu UIN Alauddin Makassar, Dari Kampus hingga Wajo dan Mamuju

Jejak uang palsu yang diproduksi di kampus UIN Alauddin Makassar mengungkap skala besar peredaran ilegal, dari Gowa hingga Mamuju. .

kolase Tribun Timur
Kolase uang palsu pecahan Rp100 ribu diproduksi di kampus UIN Alauddin Makassar kini terungkap. Barang bukti disita mencapai Rp 446 juta, memperlihatkan betapa luasnya peredaran uang palsu ini dari Gowa hingga Mamuju.  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kasus peredaran uang palsu melibatkan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar kini semakin meluas. 

Polisi berhasil mengungkap jaringan pencetakan uang palsu dimulai di kampus UIN Alauddin, kemudian menyebar ke daerah.

Jaringan uang palsu ini telah merambah ke beberapa daerah.

Seperti Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan dan Mamuju Sulawesi Barat.

Jaringan uang palsu ini melibatkan sejumlah oknum kampus.

Termasuk Kepala Perpustakaan UIN Alauddin, Dr Andi Ibrahim

Selain Dr Andi Ibrahim, polisi juga mengamankan sejumlah tersangka lain, termasuk dua Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Pemprov Sulawesi Barat diduga berperan sebagai pengedar uang palsu.

Penyelidikan ini bermula dari penemuan uang palsu pecahan Rp100 ribu dicetak di kampus UIN Alauddin. 

Seiring berjalannya waktu, polisi berhasil menyita uang palsu senilai Rp446 juta telah diproduksi namun belum sempat diedarkan. 

Polisi juga menemukan bahwa uang palsu ini telah disebar ke daerah-daerah, termasuk Gowa, Wajo, dan Mamuju.

Dua ASN terlibat, TA (52) dan MMB (40), diduga menerima dan menyebarkan uang palsu tersebut. 

Keduanya diamankan setelah polisi menemukan bukti-bukti mengarah kepada mereka. 

Dalam pengembangan kasus, seorang penjahit di Mamuju, IH (42), juga terlibat setelah membeli uang palsu senilai Rp20 juta dengan membayar Rp10 juta.

Baca juga: Uang Palsu, Citra Kampus Palsu, dan Sikap Rektor Tak Tahu Malu

Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir, mengungkapkan bahwa pengungkapan kasus ini terjadi setelah MB, seorang honorer UIN Alauddin, menunjuk orang-orang terlibat dalam peredaran uang palsu ini.

MB memberi petunjuk mengarah pada TA dan IH.

Mereka terlibat dalam transaksi yang melibatkan uang palsu dari UIN Alauddin.

"TA tak menampik. Ia juga menunjuk IH (42) seorang penjahit pakaian di Mamuju. IH dikabarkan berani mengeluarkan Rp10 juta demi mendapatkan uang palsu senilai Rp20 juta," kata Ipda Herman Basir, Selasa (17/12/2024).

"Berdasarkan pengakuan IH, uang palsu itu juga dibagikan ke MMB dan seorang tersangka lainnya berinisial WY (32). MMB diberi Rp 3,5 juta dan WY diberi Rp 3 juta,” ungkap Ipda Herman Basir.

Kapolres Gowa, AKBP Rheonald Simanjuntak, mengatakan, pihaknya sudah menyita sekitar 100 barang bukti dari kampus UIN Alauddin dan berbagai daerah  diduga menjadi tempat peredaran uang palsu

"Barang bukti yang kami temukan antara lain mesin cetak berwarna abu-abu dan alat pemotong kertas.”

“Kami sedang berkoordinasi dengan ahli percetakan untuk mengetahui lebih lanjut fungsinya dalam kasus ini," ujar Rheonald, Senin (16/12/2024) malam.

Polres Gowa juga berhasil mengamankan sisa uang palsu belum diedarkan, senilai Rp 446 juta lebih. 

Sementara itu, polisi juga menyita uang palsu senilai Rp11 juta dari tersangka diamankan di Sulawesi Barat.

AKBP Reonald Simanjuntak dan Kampus UIN Alauddin. Polisi melibatkan perbankan membongkar kasus uang palsu di UIN Alauddin.
AKBP Reonald Simanjuntak dan Kampus UIN Alauddin. Polisi melibatkan perbankan membongkar kasus uang palsu di UIN Alauddin. (Ist)

Awal Mula Kasus Terungkap

Kasus bermula dari temuan uang palsu senilai Rp500 ribu di Kecamatan Pallangga, Gowa.

Kemudian membuka jalan bagi pengungkapan lebih besar terkait pabrik dan peredaran uang palsu ini. 

"Kami menggunakan teknologi dan metode scientific investigation dalam penyidikan ini, bekerja sama dengan berbagai pihak seperti BI, BRI, BNI, dan juga Rektor UIN Alauddin," kata Kapolres Gowa.

Wakil Rektor III UIN Alauddin, Prof Muhammad Khalifa Mustami, mengatakan pihak kampus akan terus bekerja sama dengan kepolisian dalam penyelidikan ini. 

"Kami akan menunggu rilis resmi dari polisi dan akan mengambil tindakan tegas terhadap oknum yang terlibat. Sanksi internal pasti kami terapkan," ujarnya.

Selain itu, anggota DPR RI Komisi I, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengungkapkan keprihatinannya atas terungkapnya pabrik uang palsu yang beroperasi di lingkungan pendidikan. 

Ia meminta agar penyidik mengungkap lebih dalam jaringan sindikat uang palsu ini. 

Pengedar uang palsu hasil produksi komplotan pelaku di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar ternyata sudah sasar daerah prioritas.
Pengedar uang palsu hasil produksi komplotan pelaku di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar ternyata sudah sasar daerah prioritas. (Kolase Tribun-timur.com)

"Kami mengapresiasi kinerja kepolisian yang telah mengungkap kasus ini, namun harus terus digencarkan agar jaringan ini bisa dibongkar seluruhnya," ujar Frederik saat kunjungan ke Kabupaten Pinrang, Selasa (17/12/2024).

Penyidikan kasus uang palsu ini masih berlanjut, dengan harapan bisa mengungkap lebih banyak tersangka dan jaringan yang terlibat. 

Polisi juga bertekad mencegah terjadinya peredaran uang palsu lebih lanjut dan memastikan bahwa pelaku-pelaku kejahatan ini mendapat hukuman setimpal. 

Tips Bedakan Uang Palsu dan Asli

Setiap pecahan uang, memiliki ciri-ciri keaslian berbeda. Jika salah menerawang, Anda bisa jadi pakai uang palsu.

Deputi Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Ricky Satria, memaparkan ada beberapa cara untuk mengecek keaslian uang, bukan hanya di UV.

“Jadi bukan hanya di UV, banyak cara untuk cek keaslian uang,” kata Ricky, saat dihubungi Tribun-Timur.com.

Secara umum, ciri-ciri keaslian uang rupiah dapat dilakukan melalui metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang). 

Dikutip dari laman resmi Bank Indonesia, berikut ini detail uang kertas Rupiah tahun emisi 2022:

Rp100.000

Bagian Depan

Bagian depan menampilkan Tokoh Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Dr. (H.C.) Ir. Soekarno dan Dr. (H.C.) Drs Mohammad Hatta, sebagai gambar utama. 

Terdapat lambang negara Garuda Pancasila, gambar kepulauan Indonesia, Bunga Anggrek Bulan, dan beberapa motif khas Indonesia.

Bagian Belakang

Bagian belakang menampilkan Tari Topeng Betawi yang disandingkan dengan keindahan alam Raja Ampat, serta dipadukan dengan keanggunan Bunga Anggrek Bulan yang dikenal sebagai Puspa Pesona. 

Desain uang pecahan Rp100.000 bagian belakang diperindah dengan motif khas Indonesia.

Rp50.000

Bagian Depan

Bagian depan menampilkan Tokoh Pahlawan Nasional Republik Indonesia Ir. H. Djuanda Kartawidjaja sebagai gambar utama. 

Terdapat lambang negara Garuda Pancasila, gambar kepulauan Indonesia, Bunga Jepun Bali, dan motif khas Indonesia.

Bagian depan menampilkan Tokoh Pahlawan Nasional Republik Indonesia Ir. H. Djuanda Kartawidjaja sebagai gambar utama. 

Terdapat lambang negara Garuda Pancasila, gambar kepulauan Indonesia, Bunga Jepun Bali, dan motif khas Indonesia.

Bagian Belakang

Bagian belakang menampilkan Tari Legong yang disandingkan dengan keindahan alam Taman Nasional Komodo, serta dipadukan dengan keanggunan Bunga Jepun Bali. 

Desain uang pecahan Rp50.000 bagian belakang diperindah dengan motif khas Indonesia.

Rp20.000

Baca juga: Perbedaan Samsung A35 dan A55, Manakah yang Lebih Menarik?

Bagian Depan

Bagian depan menampilkan Tokoh Pahlawan Nasional Republik Indonesia Dr. G.S.S.J. Ratulangi sebagai gambar utama. 

Terdapat lambang negara Garuda Pancasila, gambar kepulauan Indonesia, Bunga Anggrek Hitam, dan beberapa motif khas Indonesia.

Bagian Belakang

Bagian belakang menampilkan Tari Gong yang disandingkan dengan keindahan alam Derawan, dipadukan dengan keanggunan Bunga Anggrek Hitam. 

Desain uang pecahan Rp20.000 bagian belakang diperindah dengan beberapa motif khas Indonesia.

Rp10.000

Bagian Depan

Bagian depan menampilkan Tokoh Pahlawan Nasional Republik Indonesia Frans Kaisiepo sebagai gambar utama.

Terdapat lambang negara Garuda Pancasila, gambar kepulauan Indonesia, Bunga Cempaka Hutan Kasar, dan beberapa motif khas Indonesia, seperti Motif Asmat Papua dan Motif Perisai Citak Asmat.

Bagian Belakang

Bagian belakang menampilkan Tari Pakarena yang disandingkan dengan keindahan alam Taman Nasional Wakatobi, dipadukan dengan keanggunan Bunga Cempaka Hutan Kasar. 

Desain uang pecahan Rp10.000 bagian belakang diperindah dengan Motif Ne’Limbongan Toraja dan Motif Pa’Barana.

Rp5.000

Bagian Depan

Bagian depan menampilkan Tokoh Pahlawan Nasional Republik Indonesia Dr. K.H. Idham Chalid sebagai gambar utama. 

Terdapat lambang negara Garuda Pancasila, gambar kepulauan Indonesia, Bunga Sedap Malam, dan beberapa motif khas Indonesia.

Bagian Belakang

Bagian belakang menampilkan Tari Gambyong yang disandingkan dengan keindahan alam Gunung Bromo, serta dipadukan dengan keanggunan Bunga Sedap Malam. 

Desain uang pecahan Rp5.000 bagian belakang diperindah dengan beberapa motif khas Indonesia.

Rp2.000

Bagian Depan

Bagian depan menampilkan Tokoh Pahlawan Nasional Republik Indonesia Mohammad Hoesni Thamrin sebagai gambar utama. 

Terdapat lambang negara Garuda Pancasila, gambar kepulauan Indonesia, Bunga Jeumpa, dan beberapa motif khas Indonesia.

Bagian Belakang

Bagian belakang menampilkan Tari Piring yang disandingkan dengan keindahan alam Ngarai Sianok, serta dipadukan dengan keanggunan Bunga Jeumpa. 

Desain uang pecahan Rp2.000 bagian belakang diperindah dengan beberapa motif khas Indonesia.

Rp1.000

Bagian Depan

Bagian depan menampilkan Tokoh Pahlawan Nasional Republik Indonesia Tjut Meutia sebagai gambar utama. 

Terdapat lambang negara Garuda Pancasila, gambar kepulauan Indonesia, Bunga Anggrek Larat, dan beberapa motif khas Indonesia.

Bagian Belakang

Bagian belakang menampilkan Tari Tifa yang disandingkan dengan keindahan alam Banda Neira, serta dipadukan dengan keanggunan Bunga Anggrek Larat. 

Desain uang pecahan Rp1.000 bagian belakang diperindah dengan beberapa motif khas Indonesia. (*)

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved