Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu UIN Alauddin

2 ASN Pemprov Sulbar Jadi Pengedar Uang Palsu, Dicetak di UIN Alauddin Makassar

Dua ASN Pemprov Sulbar terlibat dalam peredaran uang palsu yang diduga dicetak di UIN Alauddin Makassar. Polisi bongkar jaringan jual beli uang palsu

kolase Tribun Timur
Kolase uang palsu pecahan Rp100 ribu diproduksi di kampus UIN Alauddin Makassar kini terungkap. Barang bukti disita mencapai Rp 446 juta, memperlihatkan betapa luasnya peredaran uang palsu ini dari Gowa hingga Mamuju. Dua ASN Pemprov Sulbar terlibat 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR  – Skandal besar mengguncang Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), setelah dua Aparatur Sipil Negara (ASN) terlibat dalam jaringan jual beli uang palsu yang diduga dicetak di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

ASN terlibat, masing-masing berinisial TA (52) dan MMB (40).

Keduanya kini harus menghadapi penyelidikan intensif setelah terbukti menjadi bagian dari transaksi uang palsu senilai miliaran rupiah. 

Kasus yang menghebohkan ini terungkap setelah polisi menggandeng tim gabungan dibentuk oleh Polres Gowa, yang sebelumnya berhasil mengungkap percetakan uang palsu di UIN Alauddin Makassar.

Bukan hanya sebagai pembeli, ternyata kedua ASN ini berperan aktif dalam penyebaran uang palsu yang telah mengalir ke berbagai daerah, seperti Gowa, Mamuju, dan Wajo. 

Polisi mengungkapkan bahwa uang palsu telah dicetak mencapai Rp2 miliar, dan sebagian besar sudah diedarkan. 

Dari temuan tersebut, polisi menyita uang palsu senilai Rp446 juta yang sebagian besar ditemukan di lokasi percetakan.

Baca juga: Mengungkap Jejak Jaringan Uang Palsu UIN Alauddin Makassar, Dari Kampus hingga Wajo dan Mamuju

Ipda Herman Basir, Kasi Humas Polresta Mamuju, mengungkapkan bahwa polisi menemukan bahwa uang palsu ini tidak hanya beredar di Sulbar, tetapi juga merambah ke Sulawesi Selatan. 

"Kami berhasil mengungkap bahwa uang palsu ini sudah dibagikan ke beberapa daerah, seperti Wajo, dan ini memperlihatkan jaringan yang lebih luas," ungkap Herman, Selasa (18/12/2024).

Tampang tersangka sindikat uang palsu ditangkap di Sulbar tiba di Mapolres Gowa Jl Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (17/12/2024) malam dan Ilustrasi uang palsu.
Tampang tersangka sindikat uang palsu ditangkap di Sulbar tiba di Mapolres Gowa Jl Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (17/12/2024) malam dan Ilustrasi uang palsu. (Kolase Tribun Timur)

Tidak hanya itu, penyelidikan lebih lanjut juga membongkar fakta mencengangkan.

Di mana pihak kepolisian menemukan alat percetakan uang palsu, termasuk mesin cetak dan potongan kertas, yang diduga digunakan untuk memproduksi uang palsu tersebut di UIN Alauddin Makassar.

Keterlibatan ASN dalam Jaringan Uang Palsu
Dalam pencarian jejak transaksi, polisi mengungkapkan bahwa setelah memeriksa seorang honorer UIN Alauddin, MB (35), ditemukan petunjuk mengarah kepada TA, yang mengaku telah membeli uang palsu senilai Rp10 juta dengan imbalan uang palsu senilai Rp20 juta. 

Uang palsu tersebut kemudian dibagikan kepada MMB dan seorang tersangka lainnya, WY (32), yang kini juga sedang dalam proses penyelidikan.

Dari pengungkapan ini, polisi menyita barang bukti berupa uang palsu senilai Rp11 juta, serta beberapa kartu ATM dan kartu identitas tersangka. 

Semua barang bukti tersebut semakin memperjelas keterlibatan jaringan lebih luas dalam peredaran uang palsu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved