Terlibat Balap Liar, 6 Orang Remaja di Luwu Diamankan Polisi

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Tim Patmor Satuan Samapta Polres Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan menangkap enam remaja yang terlibat aksi balap liar.

Para remaja ini menggunakan Jl Pahlawan, Kelurahan Sengan di depan Kantor Bupati Luwu sebagai 'arena' balap.

Dengan kecepatan tinggi mereka memacu kendaraan mereka mengitari rute jalan jalur dua.

Banyaknya aksi balap liar, membuat Patmor Satuan Samapta Polres Luwu mengamankan lima dan satu remaja perempuan sekitar pukul 23.40 Wita malam.

"Iya benar tadi malam, anggota amankan remaja yang sering terlibat aksi balap liar di Belopa," jelas Kasat Samapta Polres Luwu, AKP Catur, Selasa (17/12/2024).

Kata Catur, rata-rata kendaraan remaja tersebut sudah dimodifikasi menggunakan knalpot brong.

"Kita sudah serahkan ke Lantas. Apakah penindakannya kendaraan mereka akan ditilang dan untuk remaja ini akan diberikan pembinaan," jelasnya.

Dirinya menambahkan, aksi balap liar belakangan kembali marak, sehingga pihaknya akan rutin melakukan patroli di malam hari.

"Semakin marak, warga juga resah. Makanya kita akan gencar juga lakukan patroli untuk di Belopa," tandasnya.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Luwu, AKP Jumanto Agung mengaku, pihaknya sudah banyak mendapat laporan dari warga.

Kata Jumanto, Satlantas Polres Luwu akan menggencarkan patroli setelah banyaknya aksi kebut-kebutan di jalan tersebut.

"Pekan ini kita Patroli rutin dan atensi balapan liar, nanti apabila ada hasilnya baru kami sampaikan," jelasnya.

Menurut keterangan warga yang melintas, balapan liar melibatkan puluhan kendaraan roda dua.

"Pengguna jalan sangat terganggu dengan kegiatan balapan liar ini," keluh Rika salah satu warga yang melintas di lokasi balapan liar tersebut.

Rika mengaku khawatir dengan keselamatan dirinya saat berkendara pasca maraknya aksi balapan liar itu.

"Kami khawatir, keselamatan kita saat bawa kendaraan di sekitar lokasi itu juga tidak terjamin. Bagaimana kalau ada kecelakaan dan pengendara lain ikut kena juga," tandasnya.

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana