Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu di UIN

Profil Prof Khalifah Pengembala Pinrang Jadi Wakil Rektor UIN Alauddin, Tampil di Kasus Uang Palsu

Dampak pengungkapan kasus uang palsu tersebut, Rektor UIN Alauddin Prof Hamdan Juhannis diminta mundur.

Editor: Ansar
UIN Alauddin
Profil Prof Muhammad Khalifah Mustamin Wakil Rektor III UIN Alauddin Makassar meminta polisi usut kasus uang palsu sampai ke akar-akarnya. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Profil Prof Muhammad Khalifah Mustamin Wakil Rektor III UIN Alauddin Makassar meminta polisi usut kasus uang palsu sampai ke akar-akarnya.

Untuk sementara, kasus pabrik uang palsu di UIN Alauddin, dipimpin Kepala Perpustakaan pria inisial AI.

Kepala Perpustakaan UIN Alauddin sebelum kasus uang palsu viral adalah Dr Andi Ibrahim.

Dampak pengungkapan kasus uang palsu tersebut, Rektor UIN Alauddin Prof Hamdan Juhannis diminta mundur.

Prof Hamdan pun tak pernah muncul saat kasus itu bergulir.

Hanya Prof Muhammad Khalifah Mustamin yang muncul di hadapan publik.

Kini sudah 15 orang ditangkap dalam kasus tersebut, termasuk AI dan staf UIN Alauddin serta oknum ASN Pemprov Sulbar.

“Yang bersangkutan sudah kami nonaktifkan. Sanksi tegas ini diberikan mengingat dugaan keterlibatan dalam kasus ini,” ujar Prof Khalifah di Gedung Rektorat Kampus II UIN Alauddin, Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (16/12/2024).

Terkait pemecatan, Prof Khalifah menjelaskan bahwa keputusan tersebut memerlukan proses dari Kementerian Dalam Negeri (Mendagri).

“Pemecatan bukan kewenangan kampus. Kami harus mengikuti mekanisme yang berlaku,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa pihak kampus akan bersinergi penuh dengan kepolisian untuk membantu penyelesaian kasus ini.

“Kami mendukung langkah kepolisian. Kejadian ini sangat merugikan, bukan hanya bagi UIN Alauddin, tetapi juga masyarakat luas,” tambahnya.

Terkait soal pemecatan kata dia, hal tersebut bukan kewenangan kampus. Melainkan butuh mekanisme dari Mendagri

"Kalau pemecatan ada mekanismenya dan yang memecat bukan kampus," jelasnya

Kendati demikian, dia mengaku masih menunggu rilis resmi dari kepolisian.

Pihak kampus juga memastikan akan bersinergi dengan kepolisian untuk menyelesaikan kasus uang palsu ini.

"Kalau kampus kita sudah sepakat bahwa apa yang dilakukan oleh kepolisian misalnya rilis resmi, pasti kita akan bersinergi dengan kepolisian untuk menyelesaikan ini karena ini kan UIN Alauddin bagian dari negara dan saya yakin kita semua tidak berharap ada kejadian ini di UIN," jelasnya

Dia mengaku mengetahui kasus uang palsu ini setelah viral di sosial media. 

"Tapi begitu kalau kita tahu duluan kita lapor duluan," ucapnya.

Prof Muhammad Khalifah Mustamin tidak mengetahui soal adanya pembakaran barang bukti.

Dia menegaskan jika pihak kampus UINAM akan koperatif mendukung kinerja polisi agar menuntaskan kasus uang palsu ini tuntas hingga ke akar-akarnya.

"Pasti kita koperatif mendukung kinerja polisi, memberantas perilaku yang tidak bagus dan merugikan karena bukan hanya warga UIN Alauddin yang rugi tapi semua masyarakat luas yang rugi," ungkapnya

Dia kembali menegaskan masih menunggu rilis pihak kepolisian berkaitan kasus ini.

"Kita tunggu rilis polisi. Jadi seluruh masyarakat agar tenang, sabar mendorong investigasi yang dilakukan polisi menuntaskan sampai ke akar-akarnya. Jadi kalau terkait benar atau tidak kita serahkan semua ke polisi karena kita belum bisa berspekulasi," jelasnya

Sekedar diketahui, Polres Gowa masih belum berspekulasi banyak soal kasus uang palsu ini. 

Polisi disebut masih menyelidiki dan mengembangkan kasus uang palsu ini. Sebab otak pelaku masih dalam pengejaran.

Kasih Humas Polres Gowa, Iptu Kusman Jaya membenarkan jika pihaknya tengah menangani kasus percetakan dan peredaran uang palsu.

"Yang jelas kami hanya bisa memberikan keterangan bahwa Polres Gowa memang menangani tentang percetakan dan peredaran uang palsu," katanya, saat ditemui di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (16/12/2024) 

Dia juga membenarkan pihaknya telah mengamankan terduga pelaku.

"Kita belum bisa memberikan keterangan berapa banyak pelaku karena masih tahap pengembangan," jelasnya

Kendati demikian, Kusman Jaya belum banyak berspekulasi soal uang palsu tersebut.

"Karena masih tahap pengembangan jadi kami mohon bisa mengerti tentang itu. Yang jelas sudah ada pelaku ditangkap," ujanya

Selain pelaku polisi juga telah menyita sejumlah barang bukti berkaitan uang palsu itu.

"Barang bukti ada tapi mohon maaf itu saja yang bisa kami berikan informasi kita tunggu pres rilisnya saja," pungkasnya.(*)

Profil Prof Muhammad Khalifah Mustamin

Prof Muhammad Khalifah Mustamin pernah menjabat Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar pada 2011 lalu.

Kala itu, ia dikenal dengan namanya Dr Muh Khalifah Mustami MPd.

Masa kecil Khalifah adalah pengembala.

Ia terlahir dari keluarga petani.

Khalifah adalah anak desa yang sukses di dunia pendidikan.

Ia Lahir di kampung kecil yang bernama Suppa, di Pinrang.

Khalifah kecil tak pernah menyangka suatu saat menjadi pemegang estafet kepemimpinan di Fakultas Sains hingga wakil Rektor UIN.

Dia adalah anak pasangan Hj Asia dan H Mustami. 

Kesuksesan Khalifah saat ini adalah berkat doa dan dukungan orangtua.

Khalifah selalu mendapat apresiasi tinggi dari orangtuanya untuk mengembara mencari ilmu.

"Meskipun orang kampung, setidaknya saya tidak kampungan. Meskipun saya adalah anak gembala tapi setidaknya saya juga anak pengembara yang selalu mencari ilmu. Seperti pesan kedua orang tuaku," katanya seraya tersenyum dikutip /uin-alauddin.ac.id, Selasa (16/12/2024).

Perjalannan hidupnya tidak pernah sia-sia.

Berkat semboyang hidup yang tidak pernah dia lupakan, yakni tidak usah hidup bermasalah.

 Jika segalanya berjalan apa yang dicita-citakan maka akan seperti itulah nantinya.

Rahasia kesuksesannya adalah dia pantang mengerjai orangtuanya.

Ia tahu seperti apa sulitnya untuk mencarai uang.

Dia tahu seperti apa susahnya sehingga dia bisa sekolah untuk menuntut ilmu.

Namun, untuk meraih kesuksesan itu dia selalu membuat orang terkesan terhadapnya.

Untuk meringankan orangtuanya, mulai dari SI, S2 dan S3 dia selalu mendapatkan beasiswa prestasi.

Namun, satu yang tidak dia bisa raih adalah tidak bisa masuk ke jurusan Kedokteran yang menjadi cita-citanya. 

Hasilnya, jadilah dia mahsiswa UIN (dulu masih IAIN) Alauddin Makassar jurusan Biologi.

Semester V dia telah menjadi pengurus senat institut.

Dia juga menyatakan bahwa dia adalah alumni anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Dia menekankan dirinya alumni HMI karena selama jadi mahasiswa dia tidak terlalu seaktif mahasiswa sekarang pada HMI.

Selain itu dia termasuk Wisudawan Terbaik II Fakutas Tarbiyah dan Terbaik 1 pada Jurusan Tadris Biologi.

Banyak Teman

Karena termasuk orang yang ramah dan supel, dia memiliki banyak teman.

Dari temannya itulah dia mengetahui pengumuman bahwa ada proyek yang memberikan beasiswa S2 (URGE) yang bekerja sama dengan Dikti dan Bank Dunia.

Satu-satunya yang berhasil lolos se-Indonesia adalah dirinya.

Beasiswa itu dibuka di dalam negeri. Yakni di IKIP Malang.

Selama 20 bulan Khalifah berhasil selesai dengan sukses.

Tahun 2000 itu juga dia terangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).  

Ketika melihat ada pendaftaran dibuka di Fakultas tarbiah dengan syarat pndidikan minimal S2 Fisika, Kimia, atau Biologi maka lagi-lagi dia terjaring seorang diri.

Maka mengajarlah dia di Formasi Ilmu Alamiah Dasar.

Ia juga terpakai di UIN Alauddin sebagai asisten Prof Dr Azhar Arsyad yang kala itu telah menjadi Rektor UIN tahun 2004 sekaligus menjabat sebagai `tentor di Gama College mata pelajaran Biologi.

Kembali dia mengukir sejarah di kampung orang dengan cara menjadi Wisudawan Terbaik 2 Program Doktor Pasca sarjana pada tahun 2007.

Banyak prestasi-prestasi yang telah diukirnya dari segi akademik.

Salah satunya adalah dia telah memiliki jurnal Internasional. 

Data diri
Nama: Prof Dr.Muhammad Kalifah Mustami, M.Pd

Jenis Kelamin: Laki-laki

Tempat dan Tanggal Lahir: Ladea, 12 April 1971

Jabatan Wakil Rektor

Perguruan Tinggi: UIN Alauddin Makassar

Alamat kantor: Jalan Sultan Alauddin No 36 Samata, Gowa.

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved