Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu di UIN

Ashabul Kahfi Alumni UIN Alauddin Makassar Bertindak, Minta Polisi Tangkap Oknum di Balik Uang Palsu

Setelah Prof Qasim Mathar guru besar UIN Alauddin, kini anggota DPR RI Ashabul Kahfi turut menyampaikan rasa prihatinnya.

Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Anggota DPR RI Ashabul Kahfi dan Prof Hamdan Juhannis. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kasus pabrik uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar hingga kini masih bergulir.

Kasus yang berada di kampus pimpinan rektor, Prof Hamdan Juhannis itu menyita perhatian sejumlah tokoh termasuk guru besar dan anggota DPR RI.

Setelah Prof Qasim Mathar guru besar UIN Alauddin, kini anggota DPR RI Ashabul Kahfi turut menyampaikan rasa prihatinnya.

Ashabul Kahfi adalah alumni IAIN Alauddin.

Ashabul Kahfi tak mau kasus tersebut berlarut-larut dan meminta pihak kepolisian untuk menyeret semua pihak yang terlibat.

Baca juga: Profil Prof Hamdan Rektor UIN Alauddin, Pimpin Kampus Pencetak Uang Palsu, Disindir Keras Prof Qasim

Produksi uang palsu di UIN Alauddin terbongkar setelah polisi gerebek gedung perpustakaan.

Selain tempat baca bagi mahasiswa, ternyata perpustakaan itu juga dijadikan pabrik uang palsu.

Uang palsu diproduksi diperkirakan sudah mencapai ratusan juta.

Ashabul Kahfi pun apresiasi Polres Gowa atas keberhasilan membongkar kasus pabrik uang palsu di lingkungan Kampus UIN Makassar

Hal tersebut merupakan langkah positif dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum.

Ia mendesak pihak kepolisian untuk menghindari munculnya spekulasi liar yang dapat merugikan citra institusi pendidikan. 

"Segera bongkar dan ungkap siapa saja yang terlibat dalam kasus ini serta proses mereka sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," ujar Ashabul Kahfi, Minggu (15/12/2024).

Ia mendukung penuh pernyataan Rektor UIN Alauddin Makassar bahwa ini adalah tindakan oknum yang tidak mencerminkan lembaga pendidikan secara keseluruhan.

Untuk itu, ia meminta agar polisi terus berkoordinasi dengan pihak kampus dalam penyelidikan ini.

Mengingat kasus ini diduga terjadi di lingkungan kampus dan melibatkan oknum dari dalam institusi, penting untuk memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dapat diproses secara transparan dan adil.  

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved