Makassar Banjir
Anak-anak Pengungsi Banjir di Blok 10 Perumnas Antang Makassar Terserang Demam dan Diare
Keluhan itu mereka utarakan ke petugas kesehatan dari Puskesmas Jongaya, yang datang melakukan pemeriksaan kesehatan, Senin (16/12/2024).
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejumlah warga pengungsi banjir di Blok 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, mengeluh sakit.
Keluhan itu mereka utarakan ke petugas kesehatan dari Puskesmas Jongaya, yang datang melakukan pemeriksaan kesehatan, Senin (16/12/2024).
Pantauan tribun di lokasi, beberapa ibu-ibu pengungsi banjir mengeluh tegang pada leher.
Ada juga yang membawa anaknya untuk diperiksa lantaran mengalami demam.
Petugas kesehatan yang melayani, pun melakukan pemeriksaan tekanan darah terlebih dahulu.
Setelah itu, warga pengungsi diberikan obat sesuai penyakit yang dikeluhkan.
Dokter Puskesmas Jongaya, dr Dirfa yang dihampiri, mengatakan, beberapa dari pengungsi ada yang mengalami diare.
"Kalau tadi rata-rata yang dikeluhkan pengungsi itu anak anak demam, diare, terus bapak-bapak tensi tinggi sama batuk," ujar dr Dirfa.
Untuk anak-anak pengungsi yang mengalami demam, lanjut dr Dirfa telah diberikan obat penurun demam anak.
"Untuk keluhan anak-anak sudah diberikan obat yang dari puskesmas. Nanti puskesmas yang berikan (lagi). Kita cuma berikan satu hari. Tetap ada pelayanan lanjut," ujarnya.
Baca juga: Banjir Rendam 11 Kecamatan di Kota Makassar, 528 Warga Mengungsi
Dalam pelayanan kesehatan terhadap korban banjir, dr Dirfa mengaku Dinas Kesehatan Kota Makassar, menurunkan Satgas khusus.
Satgas itu, terdiri dari petugas puskesmas yang digilir tiap sift pelayanan
"Kami dari puskesmas Jongaya, jadi setiap puskesmas itu digilir masing masing, ada waktunya, nanti puskesmas dari lain yang kesini," jelasnya.
Diketahui, total warga pengungsi banjir di Masjid Jabal Nur, sebanyak 19 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 61 orang.
Delapan diantaranya anak-anak, dan beberapa balita serta ibu hamil.
Tak Ada Dapur Umum
Puluhan warga mengungsi akibat banjir yang merendam rumah mereka di Blok 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Seperti terpantau di posko pengungsian Masjid Jabal Nur, Blok 10 Perumnas Antang, Senin (16/12/2024) sore.
Warga pengungsi tampak memadati pelataran masjid dengan beralaskan karpet dan tikar.
Ada yang berbaring santai, ada pula yang merapikan pakaian sambil bermain dengan anak-anak mereka.
Dari papan informasi pengungsian, total warga mengungsi mencapai 19 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 61 orang.
Ketua RT 2, Blok 10 Perumnas Antang, Muhammad Basri Rasyid mengatakan posko pengungsian didirikan sudah enam hari terakhir.

Basri menjelaskan, dua hari sebelumnya warga pengungsi sudah sempat pulang ke rumah masing-masing.
Namun, hujan yang mengguyur Kota Makassar seharian pada Minggu kemarin, memaksa mereka kembali mengungsi.
"Warga yang mengungsi sebelumnya sudah pulang, namun hujan deras yang terus terjadi, mereka kembali lagi karena banjir kemarin," ujarnya.
Adapun ketinggian air yang merendam rumah warga pengungsi, kata Basri mencapai 50 sentimeter.
"Ketinggian air itu 40-50 sentimeter. Karena sampai lutut," ucapnya.
Adapun kebutuhan mendesak warga pengungsi lanjut Basri, yaitu seputar kebutuhan dasar.
"Yang dibutuhkan, ya paling makanan cepat saji, selimut tikar sama obat-obatan," ujar Basri.
Pantauan di lokasi, belum ada didirikan dapur umum untuk para pengungsi.
Koordinator posko pengungsian Masjid Jabal Nur, Hamsina, yang ditemui di lokasi, pendirian dapur umum harus memenuhi syarat jumlah pengungsi.
"Kalau dapur umum itu, biasanya di atas 100 jiwa, itu baru diadakan. Sekarang modelnya dapur mandiri, jadi kita sediakan beras, lalu masing-masing masak sesuai kebutuhan," jelasnya.
11 Kecamatan Terendam Banjir di Makassar
Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan sejumlah wilayah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terendam banjir.
Hujan yang mengguyur sejak Minggu kemarin hingga hari ini Senin (16/12/2024), mengakibatkan ratusan warga mengungsi.
Tercatat, ada 528 warga terpaksa mengungsi ke beberapa pos pengungsian dan masjid lantaran rumah mereka terendam.
Rendaman air di rumah-rumah warga itu, rata-ratanya ketinggiannya mencapai 50 sentimeter.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, per hari ini, Senin (16/12/2024), banjir telah merendam sebanyak 11 kecamatan di Kota Makassar.
Belasan kecamatan itu adalah Kecamatan Manggala, Panakkukang, Biringkanaya, Tamalanrea, Tallo, Makassar, Ujung Pandang, Wajo, Ujung Tanah, Rappocini, dan Mamajang.
Kepala BPBD Makassar, Akhmad Hendra Hakamuddin mengatakan, dari 11 kecamatan terendam, ada 5 kecamatan yang terbilang parah hingga warga harus mengungsi.
"11 kecamatan yang terdampak banjir, warga yang mengungsi hanya berasal dari 5 kecamatan yakni Manggala, Mamajang, Wajo, Makassar, dan Panakkukang," kata Akhmad kepada wartawan, Senin (16/12/2024).
Personel BPBD Makassar saat melakukan evakuasi korban banjir di Kecamatan Manggala, Minggu (15/12/2024) malam. (BPBD Makassar) (Tribun-Timur.com)
Akhmad menjelaskan, ratusan pengungsi tersebut kini menempati tujuh posko pengungsian, termasuk masjid, dan sekolah-sekolah.
"Adapun titik-titik pengungsian yaitu, Masjid Jabal Nur di Jalan Kecaping Raya sebanyak 65 pengungsi, Masjid Makkah Al Mukarramah, di Jalan Suling sebanyak 45 pengungsi," ujarnya.
Kemudian, lanjut Akhmad, di Masjid Al Quddus, Jalan Banta-bantaeng, Kecamatan Mamajang sebanyak 35 pengungsi dan Masjid Nurul Islam Jalan Bulusaraung, Kecamatan Wajo sebanyak 103 pengungsi.
Selanjutnya Universitas Terbuka di Jalan Monginsidi Baru sebanyak 222 pengungsi, Masjid Nurul Hikmah di Jalan Adhyaksa Baru, Kecamatan Panakkukang sebanyak 50 pengungsi, dan Gereja Toraja Masale sebanyak 8 jiwa.
Pengungsi diperkirakan bakal terus bertambah melihat intensitas hujan yang terus meninggi dan dapat merendam beberapa wilayah yang lebih luas.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memprediksi hujan akan terus berlangsung di Sulawesi Selatan (Sulsel), termasuk Kota Makassar, selama tiga hari ke depan, dari 15 hingga 17 Desember 2024.
Pada 16 Desember 2024, daerah yang akan mengalami hujan serupa adalah Kota Palopo, Kabupaten Bulukumba, Luwu, Maros, Pangkep, Pinrang, Tana Toraja, dan Toraja Utara.
Sedangkan pada 17 Desember 2024, kembali Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Maros, Takalar, Kepulauan Selayar, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, dan Toraja Utara akan terkena dampak hujan sedang hingga lebat.(*)
Curhat Danny Pomanto Sering Dikecam Gegara Banjir Makassar: Gowa dan Maros Banjir Tak Ada yang Ribut |
![]() |
---|
Air Perlahan Surut, Pengungsi Banjir Makassar Berkurang |
![]() |
---|
225 Warga Makassar Mengungsi di Kampus Universitas Terbuka |
![]() |
---|
Lokasi Pengungsian di Kecamatan Manggala Makassar Bertambah |
![]() |
---|
11 Kecamatan Tergenang Banjir Saat Hujan Seharian di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.