Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wawancara Eksklusif Tribun Timur

Disperkim Usul Penambahan Rusun di Makassar

Dalam Podcast Ngobrol Virtual Tribun Timur Senin (2/12/2024), Kepala Disperkim Kota Makassar, Mahyudin memaparkan seperti apa rencana 2025.

Penulis: Hasriyani Latif | Editor: Hasriyani Latif
Tribun Timur
Kepala Disperkim Kota Makassar, Mahyudin narasumber Podcast Ngobrol Virtual Tribun Timur, Senin (2/12/2024). 

Lokasi 3 juta rumah?

Untuk Kota Makassar, pembangunan rumah secara horizontal atau landed sudah sulit dilakukan. Oleh karena itu, Disperkim fokus pada pembangunan rumah susun (vertikal). Saat ini, usulan telah diajukan ke pemerintah pusat, termasuk untuk asyarakat berpenghasilan rendah, masyarakat pekerja informal, perumahan bagi ASN. Masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat terkait lokasi-lokasi prioritas.

Tantangan peningkatan kualitas permukiman?

Kesadaran masyarakat. Setelah kawasan diperbaiki, masyarakat harus menjaga lingkungan bersama-sama, seperti membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan drainase.
Kesadaran untuk merawat lingkungan adalah kunci agar kawasan tidak kembali kumuh.

Upaya dilakukan Disperkim?

Pada tahun 2024, Disperkim membenahi 24 ruas jalan lingkungan, 8 saluran drainase lingkungan. Pada tahun 2025, fokus akan ditingkatkan untuk pembenahan lingkungan, khususnya jalan dan drainase. Disperkim memastikan kawasan yang sudah diperbaiki dapat digunakan dan dirawat dengan baik oleh masyarakat.

Indikator kawasan tidak kumuh?

Kawasan tidak lagi dianggap kumuh jika memenuhi indikator. Yakni, memiliki sistem pengelolaan air limbah yang baik, seperti septik tank dan saluran pembuangan.
Rumah memiliki fasilitas layak seperti kamar mandi, ventilasi, dan pembuangan limbah. Tersedia akses ke air bersih yang jelas dan memadai.

Ada warga belum punya MCK?

Masih ada, terutama di kawasan kumuh dekat kanal. Beberapa warga membangun rumah di bantaran kanal tanpa fasilitas pembuangan.
Disperkim bersama stakeholder lain, seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup, melakukan edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sambil membenahi lingkungan tersebut.

Menjaga keberlanjutan program?

Disperkim membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) untuk mengelola instalasi pengelolaan air limbah (IPAL). Setiap IPAL mencakup 50-75 rumah tangga, dikelola oleh KSM untuk memastikan keberlanjutannya.

Inovasi menciptakan rumah layak huni?

Disperkim menggandeng stakeholder swasta, Badan Amil Zakat, Lembaga non-pemerintah.
Kerjasama ini membantu rehabilitasi rumah tidak layak huni, menciptakan dampak positif bagi masyarakat sekaligus memperkenalkan lembaga-lembaga tersebut.

Harapan Anda?

Jagalah lingkungan dan fasilitas yang sudah dibangun pemerintah. Manfaatkan fasilitas umum secara bijak dan sesuai peruntukannya. Aktif berpartisipasi menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan agar tetap sehat dan nyaman untuk semua.(*)

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved