Angka DBD di Wajo Tahun Ini Meningkat dari Tahun Sebelumnya
Puskesmas Pammana, menjadi tempat penanganan DBD tertinggi, yakni sebanyak 32 kasus. Dimana, tahun 2023 hanya di angka 50 kasus, sedangkan di tahun 20
Penulis: M. Jabal Qubais | Editor: Ansar
TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Angka Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, mencapai 157 kasus.
Data di atas berdasarkan rekapitulasi kasus DBD setiap Puskesmas di Kabupaten Wajo.
Tercatat, kasus DBD di Wajo mengalami peningkatan dibanding tahun lalu.
Dimana, tahun 2023 hanya di angka 50 kasus, sedangkan di tahun 2024 naik dua kali lipat.
Puskesmas Pammana, menjadi tempat penanganan DBD tertinggi, yakni sebanyak 32 kasus.
Sementara, ada beberapa Puskesmas yang hingga Desember ini belum menemukan kasus DBD,, antara lain Puskesmas Sappa, Pitumpanua, Gilireng, Penrang, Maniangpajo, dan Puskesmas Liu.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo, drg Armin mengakui penyebab utama tingginya kasus DBD di tahun 2024 karena faktor luar.
"Kalau kasus 2024 itu kebanyakan kasus impor. Masyarakat membawa dari luar kabupaten terutama setelah berlibur di luar daerah," ujarnya kepada Tribun-Timur.com, Selasa (3/12/2024)
Meski begitu, pihaknya menghimbau masyarakat agar aktif berpartisipasi dalam memberantas DBD di Kabupaten Wajo.
"Diharapkan partisipasi masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk mulai dari rumah masing-masing, termasuk lingkungan sekitar," tegasnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wajo rutin sosialisasi Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) bagi warga dalam menghadapi musim Pancaroba.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo, drg Armin mengatakan PHBS yang dimaksud adalah melakukan inovasi untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi masyarakat.
"Kami rutin melakukan program-program melalui Puskesmas masing-masing wilayah dengan mengajak masyarakat bersama-sama mencari jentik nyamuk di rumah atau lingkungannya," ujarnya kepada Tribun-Timur.com, Senin (15/7/2024).
"Bagi mereka yang menemukan jentik nyamuk, agar secepatnya melaporkan melalui Aplikasi Go Cantik untuk menghindari penyakit demam berdarah," sambung drg Armin.
Selain itu, program yang dilakukan yakni Warga Tanggulangi Hipertensi Dengan Sadar Mengukur Tekanan Darah (Wangi Sakura).
169 RT dan 45 RW di Wajo 'Menjerit', Insentif Menunggak Dua Bulan |
![]() |
---|
Kisah Pasangan Tunawicara Beda Negara Nikah di Wajo, Panai Rp160 Juta dan Mahar Gelang Emas 15 Gram |
![]() |
---|
Detik-detik Penemuan Jasad Korban Tenggelam di Sungai Laelo Wajo |
![]() |
---|
Harga Beras di Wajo Normal: Mawar Merah Rp75 Ribu per 5kg, Beras SPHP Rp62 ribu |
![]() |
---|
Sosok WNA Cina Masuk Islam Demi Nikahi Perempuan Wajo Sulsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.