Universitas Hasanuddin
Puluhan Mahasiswa Unhas Ditangkap Polisi Buntut Demo Kasus Kekerasan Seksual Dosen FIB
Presidium I Kongres Keluarga Mahasiswa FIB Unhas Fathir mengaku kini sejumlah mahasiswa masih ditahan di Polrestabes Makassar.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Puluhan mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) diamankan di Markas Kepolisian Resor Kota Besar Makassar atau Polrestabes Makassar, Kamis (28/11/2024) malam.
Mahasiswa Unhas dijaring pasca kericuhan yang terjadi di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas.
Informasi dihimpun, Orang Tak Dikenal (OTK) melakukan pembakaran pada fasilitas umum.
Tempat sampah menjadi objek pembakaran.
Sementara itu dinding gedung FIB juga menjadi sasaran vandalisme.
Kaca papan pengumuman nampak pecah akibat aksi OTK. Gedung Dekanat FIB Unhas tak luput dari coret-coret OTK.
Presidium I Kongres Keluarga Mahasiswa FIB Unhas Fathir mengaku kini sejumlah mahasiswa masih ditahan di Polrestabes Makassar.
"Sekitar 17 sampai 20 orang ditahan," jelasnya kepada Tribun-Timur pada Jumat (29/11/2024).
Merespon situasi tersebut, Unhas mengeluarkan edaran tentang ketertiban dan keamanan kampus.

Dasar hukumnya pada Peraturan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor 1595/UN4/05.10/2013 tanggal 30 Januari 2013 tentang
Ketentuan Tata Tertib Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Universitas Hasanuddin.
Poin pertama yakni demi menjaga ketertiban dan keamanan kampus Universitas Hasanuddin dengan memperhatikan saran dari aparat keamanan, maka kami menginstruksikan agar seluruh aktifitas kegiatan akademik (perkuliahan, seminar dan ujian) maupun non akademik dalam lingkup kampus Universitas Hasanuddin dilakukan secara daring/online, mulai tanggal 29 November sampai 1 Desember 2024.
Reaksi keras disampaikan Alumni Unhas Nurdin Amir menyikapi penangkapan tersebut.
Mantan Ketua AJI Makassar itu juga menyayangkan polisi yang “membabi-buta” menangkap mahasiswa dalam kampus.
“Polisi juga membabi-buta menangkap mahasiswa. Kebanyakan yang ditangkap mahasiswa yang tidak demo, yang sedang berakivitas di himpunan,” jelas Nurdin Amir.
Menurutnya, harusnya pihak rektorat turun berdialog, diskusi dengan mahasiswa.
“Bukan menurunkan aparat. Rektor seharusnya lebih banyak dialog dan diskusi dengan mahasiswa. Bukan mengintimidasi lewat aparat,” jelas Nurdin Amir.
Penangkapan paramahasiswa itu juga dikecam Direktur Lembaga Advokasi dan Pendidikan Anak Rakyat (LAPAR).
“Sangat kampungan. Di era reformasi masih ada kampus seperti ini, itu sangat memilukan,” tegas Direktur LAPAR M Iqbal Arsyad.
Menurutnya, penangkapan mahasiswa atas perintah pimpinan kampus itu akan memicu aksi solidaritas.
Kejadian di Kampus Unhas itu akan menjadi isu nasional karena para aktivis tidak akan tinggal diam, termasuk LAPAR.
Oleh karena itu, Iqbal meminta Kapolrestabes Makassar lebih bijak menyikapi kasus yang melibatkan dosen dan mahasiswanya, maupun pimpinan rektorat dengan mahasiswanya, atau dekanat dengan mahasiswanya.
“Ini kasus internal, akan menjadi kasus eksternal besar karena pelibatan polisi,” tegas Iqbal.
Kronologi Kericuhan di FIB Unhas
Informasi dihimpun, Presidium Kongres Keluarga Mahasiswa FIB Unhas Giandra Lolo buka suara terkait kronologi pembakaran.
Bermula dari aksi solidaritas diinisiasi Kosaster FIB Unhas merespon isu kekerasan seksual di FIB.
Aksi dimulai sekitar 14.47 Wita, saat itu massa aksi membentangkan spanduk didepan Aula Prof Mattulada.
"Pemasangan spanduk sebagai simbol perlawanan terhadap normalisasi kekerasan seksual dan sebagai tuntutan atas tanggung jawab institusi dalam menindak tegas pelaku dan melindungi korban," jelas Giandra dalam keterangannya Jumat (29/11/2024).
Dinamika aksi kemudian berubah sekitar pukul 17.00 wita.
Giandra mengaku ada massa dari luar FIB Unhas yang ikut dalam aksi tersebut.
Awalnya massa tersebut disambut dengan baik sebagai bentuk solidaritas.
Namun sayangnya gesekan terjadi saat massa kian banyak.
Sekitar pukul 20.00 wita, massa aksi bergesekan dengan satpam kampus.
Kehadiran satpam diketahui memang umum patroli sekitar pukul 20.00 wita.
"Kehadiran satpam memicu ketegangan yang berujung pada aksi saling kejar antar massa aksi (yang tidak dikenali) dengan petugas keamanan," jelas Giandra.
Mulai pukul 21.00 wita, aksi kian tidak terkendali.
Giandra mengaku OTK mulai melakukan kerusuhan.
"Dimulai dari pembakaran tempat sampah, aksi ini meluas dengan pengrusakan fasilitas lainnya," jelasnya.
Giandra mengaku kerusakan yang terjadi disebabkan OTK.
Selain tempat sampah, nampak papan pengumuman juga jadi objek pengrusakan.
Begitu juga dengan pintu Dekanat FIB Unhas yang terlihat pecah.
Sekitar pukul 23.30 Wita, disebutnya baru kondisi di FIB Unhas mulai kondusif.(*)
Akademisi FISIP Unhas Usul Capres Minimal S3, Bima Arya: Kita Butuh Perspektif Kaya |
![]() |
---|
Mimpi Syaharuddin Alrif Akhirnya Terwujud Pasca Masuk Program Doktor Universitas Hasanuddin |
![]() |
---|
5 Kepengurusan IKA Terbentuk, Prof Jamaluddin Jompa : Unhas Berhasil Berkat Alumni |
![]() |
---|
Rektor Unhas Serahkan SK Non PNS Tetap 146 Dosen Baru, Fakultas Kedokteran Terbanyak |
![]() |
---|
28 Mahasiswa Unhas Rampungkan KKN Internasional di Malaysia Usai Sebulan Mengabdi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.