Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada 2024

Punya 52 Ribu Suara, Begini Cara Unhas Terlibat di Pilkada Serentak

Setidaknya ada 52 ribu suara pemilih pemuda di Unhas. Mereka turut akan menyalurkan suaranya pada 27 November mendatang.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/FAQIH IMTIYAAZ
Wakil Rektor I Universitas Hasanuddin, Prof Muhammad Ruslin dalam diskusi 'Pilkada Damai dan Sulsel Tangguh' di Aula Prof Syukur Abdullah, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis (21/11/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Hasanuddin (Unhas) turut menjadi lumbung suara dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Setidaknya ada 52 ribu suara pemilih pemuda di Unhas.

Mereka turut akan menyalurkan suaranya pada 27 November mendatang.

Hal ini disampaikan Wakil Rektor I Unhas, Prof Muhammad Ruslin dalam diskusi 'Pilkada Damai dan Sulsel Tangguh' di Aula Prof Syukur Abdullah, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin pada Kamis (21/11/2024).

"Kemarin melalui KKN kita minta mereka turun kerjasama KPU. Mereka turun ke seluruh kabupaten/kota menyampaikan pesan," kata Prof Ruslin.

"Mengajak kalangan millenial partisipasi di Pemilu. Mengajak ASN Netral dan edukasi masyarakat menyaring berita hoax," lanjutnya.

Unhas kini banyak bergerak mengajak masyarakat untuk cerdas dalam memilih pemimpin.

Baca juga: Menata Ulang Demokrasi Ala Ketua ICMI Menuju Politik Substansial

Tak hanya melalui mahasiswa, Puslit Opini Publik Unhas juga bergerak.

Bersama KPU, Unhas berkali-kali menggelar seminar nasional membahas kontestasi Pilkada.

Cara ini ditempuh Unhas untuk terlibat aktif dalam kontestasi pilkada.

Sehingga pendidikan politik juga sampai ke masyarakat.

Sebelumnya Sekretaris Unhas Prof Sumbangan Baja menekankan pentingnya sadar akan pilkada.

Peran suara mahasiswa Unhas sangat menentukan daerah kedepannya.

"Kalau mereka sadar pilkada penting dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memilih pemimpin baik, saya kita partisipasi naik," jelas Prof Sumbangn Baja.

Dalam piramida kependudukan,Indonesia berbeda dengan negara-negara maju.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved