Menata Ulang Demokrasi Ala Ketua ICMI Menuju Politik Substansial
Prof Arif Satria melihat politik elektoral yang berbasis transaksional. Kondisi ini umum terjadi bahkan perlahan meredupkan politik substansial.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Indonesia dalam proses menyempurnakan demokrasi.
Pasca reformasi, demokrasi mengalami perbaikan.
Namun, masih ada catatan penting yang harus menjadi perhatian.
Hal ini diungkapkan Ketua Ikatan Cindekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Prof Arif Satria pada diskusi Pilkada Damai dan Sulsel Tangguh di Aula Prof Syukur Abdullah, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis (21/11/2024).
Kecenderungan saat ini, Prof Arif Satria melihat adanya politik elektoral yang berbasis transaksional.
Kondisi ini umum terjadi bahkan perlahan meredupkan politik substansial.
Padahal substansial itu penting untuk melihat kemampuan pemimpin.
"Kita perlu menata ulang sistem politik di Indonesia agar lebih menjunjung tinggi nilai kejujuran dan lebih nilai politik substansial," kata Prof Arif Satria.
"Jadi pola pemimpin yang dilahirkan dari pilkada, pilgub atau pilwali itu kita menjunjung tinggi meritokrasi. Orang yang punya visi, kemampuan itu yang dipilih, bukan hanya karena finansial yang kuat," lanjutnya.
Selama ini, Prof Arif Satria melihat sistem politik di Indonesia kian tidak inklusif.
Sebab praktik politik kini seolah-olah memilih pihak yang memiliki kekuatan finansial.
Hal ini disebutnya bahkan diakui oleh ketua-ketua partai.
Prof Arif Satria mengaku ada nilai-nilai yang harus dijaga dalam proses berpolitik.
Nilai ini membawa pemilih dalam politik substansial.
"Nilai kejujuran, kesantunan bertanggungjawab, untuk bisa membuat negara kita bisa mencapai kesejahteraan," jelasnya.
Makassar Siap Kawal Program Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
SAKSI KATA: Pengakuan Dosen UNM Dr QDB Soal Dugaan Pelecehan 'Sakit Hati Saya Sudah Terakumulasi' |
![]() |
---|
Daftar Lengkap Kelas Modifikasi di Honda Modif Contest 2025 Makassar |
![]() |
---|
Jaringan Mitra Halal yang Berkelanjutan |
![]() |
---|
Nama Muh Ilham Disebut dalam Pledoi Annar, Bantah Terlibat Permintaan Uang Rp5 Milliar ke Terdakwa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.