Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bos Skincare Makassar Tersangka

Benarkah Fenny Frans dan Mira Hayati Tersangka? Intip Profil Dua Pengusaha Skincare Asal Makassar

Meski sudah menetapkan tiga orang tersangka, namun ia belum ingin membocorkan siapa-siapa yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Editor: Sudirman
Ist
Fenny Frans dan Mira Hayati. Dua pengusaha skincare asal Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Profil Fenny Frans dan Mira Hayati pengusaha skincare asal Makassar.

Polda Sulsel telah menetapkan tiga orang tersangka pengusaha skincare asal Makassar.

Hal ini disampaikan Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel, Kombes Pol Dedi Supriyadi, saat ditemui di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Selasa (12/11/2024).

Meski sudah menetapkan tiga orang tersangka, namun ia belum ingin membocorkan nama-nama yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Penetapan tersangka dilakukan setelah polisi menggelar gelar perkara.

Baca juga: Sindiran Keras Nikita Mirzani Usai Skincare Mira Hayati Terbukti Mengandung Merkuri, Polda Disenggol

Ketiga tersangka itu, merupakan owner dari skincare diduga mengandung merkuri atau bahan berbahaya lainnya.

"Tiga (tersangka) pemiliknya semua. Kita tidak tanggung-tanggung, nanti kita ekspose," jelasnya.

Sebelumnya nama Fenny Frans dan Mira Hayati viral di media sosial.

Hal itu lantaran skincarenya disebut mengandung merkuri.

Sebelumnya Fenny Frans dan Mira Hayati disebut-sebut sultan asal Makassar.

Profil Dua Pengusaha Skincare asal Makassar:

Mira Hayati

Mira Hayati adalah mantan biduan dangdut kelahiran tahun 1995 asal Makassar, Sulawesi Selatan.

Ia menikah muda di usia 16 tahun.

Pada 9 Juli 2020, ia mendirikan perusahaan bernama MH Whitening Skin.

Perusahaan tersebut bergerak di bidang pembuatan kosmetik. 

Produknya telah memiliki 20.000 reseller di seluruh Indonesia.

Mira Hayati mengungkapkan, jika MH Whitening memiliki master Stockist yang menguasai pulau besar di Indonesia seperti Sulawesi, Sumatera dan Kalimantan.

Termasuk 500 tim reseller dari se-Sumatera Selatan, Lampung dan Medan.

Mira Hayati mengklaim produknya telah menguasai pasar kosmetik Indonesia, Arab Saudi, Dubai, Malaysia, Hongkong dan Taiwan.

Motivator sekaligus penggagas produk kecantikan tersebut menjelaskan jika proses panjang melalui tangga kehidupan tak membuatnya lupa untuk merangkul orang lain menuju kesuksesan.

Termasuk 500 tim reseller dari se-Sumatera Selatan, Lampung dan Medan.

Mira Hayati mengklaim produknya telah menguasai pasar kosmetik Indonesia, Arab Saudi, Dubai, Malaysia, Hongkong dan Taiwan.

Motivator sekaligus penggagas produk kecantikan tersebut menjelaskan jika proses panjang melalui tangga kehidupan tak membuatnya lupa untuk merangkul orang lain menuju kesuksesan.

Selain itu, wanita yang akrab disapa Mira mengatakan selama pandemi produk MH Whitening Skin mengalami peningkatan yang cukup pesat.

Fenny Frans

Fenny Frans merupakan seorang pengusaha asal Makassar, Sulawesi Selatan yang cukup dikenal.

Fenny Frans dijuluki Sultan Makassar.

Ia memiliki usaha fesyen dan skincare dengan brand FF.

Fenny Frans menikah dengan Atox Sila pada 2001 silam.

Dulunya, sang suami bekerja sebagai sopir angkot.

Akun Facebook-nya yakni Fenny Frans.

Di laman Facebook-nya, Fenny Frans menulis di bio-nya sebagai kreator digital.

Fenny Frans merupakan tamatan SMK Negeri 7 Makassar.

Masih di laman Facebook-nya, dia menuliskan pekerjaan sebagai pedagang di Pasar Sentral Makassar.

Pada postingan Rabu (24/5/2023), Fenny Frans menyebut dia hanya seorang istri sopir angkot yang mungkn Allah berikan kemudahan untuk menikmati rezeki yang Allah titipkan ke keluarganya.

Profil 

Nama: Fenny Frans

Asal: Kota Makassar, Sulawesi Selatan

Umur: 40 Tahun

Agama: islam

Suami: Atox Sila

Pekerjaan: Pengusaha.

Imbauan Kepala BPOM

Masyarakat diimbau lebih teliti dalam memeriksa izin dari BPOM pada produk skincare.

Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, menyebut banyak produk skincare yang memasang logo izin BPOM secara palsu.

"Beberapa produk ditemukan memalsukan logo BPOM," jelas Taruna Ikrar.

Selain itu, terdapat pula produk skincare berizin yang curang dengan mengubah komposisinya setelah memperoleh izin BPOM.

Ketika diajukan, produk tersebut tidak mengandung bahan berbahaya, namun saat dipasarkan, komposisinya bisa berubah mengandung zat-zat berisiko.

Taruna Ikrar mengingatkan masyarakat untuk memeriksa komposisi produk yang akan digunakan.

“Pertama, cek komposisi yang tertera pada kemasan. Pastikan ada label BPOM dan perhatikan juga tanggal kadaluarsanya,” ujarnya.

Saat ini, izin BPOM RI telah disertai barcode pada produk, yang bisa digunakan untuk mengecek keaslian dan keamanan produk.

Barcode yang asli akan mengarahkan konsumen ke situs resmi BPOM, sedangkan barcode palsu bisa menuju situs lain atau media sosial.

"Setelah melihat label, scan barcode-nya. Jika asli, akan muncul data produk di website BPOM. Jika mengarah ke situs lain, produk itu palsu. Laporkan ke BPOM jika hasil scan tidak sesuai,” tambah Taruna.

Masyarakat juga dapat mengecek nomor izin produk melalui situs BPOM untuk memastikan informasi lengkap tentang produk tersebut.

BPOM pun mengajak masyarakat aktif melaporkan produk mencurigakan melalui situs atau media sosial resmi BPOM, atau langsung ke Halo BPOM.

"Bisa lewat Instagram atau Facebook resmi, atau langsung ke Halo BPOM. Tim deputi 4 kami siap turun menindaklanjuti laporan,” jelas Taruna.

Selama ini, BPOM terus aktif merespon laporan masyarakat.

Bahkan, sebagian besar skincare berbahaya ditemukan berdasarkan laporan publik

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved