Respon Keluhan Warga Selayar, Azhar Arsyad Janji Hadirkan Akses Listrik di Daerah Terpencil

Harga yang sangat rendah membuat para petani kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

"Harga jambu mete sekarang cuma sekitar Rp15 ribu per kilogram, bahkan bisa turun sampai di bawah Rp10 ribu," kata Dg Sibali.

"Kami menderita, Pak. Dulu, di zaman almarhum Bupati Syahrir Wahab, harga jambu mete bisa di atas Rp20 ribu per kilo," tambah Dg Sibali dengan penuh harap.

Menanggapi keluhan tersebut, Azhar Arsyad dengan tegas mengatakan komitmennya terhadap masyarakat wilayah terpencil.

Jika terpilih di Pilgub Sulsel, ia bersama pasangannya, Danny Pomanto, akan berkomitmen penuh untuk memperbaiki dan memperluas akses infrastruktur, terutama listrik dan jaringan telekomunikasi. 

Program ini akan menjadi bagian dari visi mereka untuk mempercepat pemerataan pembangunan di Sulawesi Selatan, khususnya di daerah kepulauan seperti Kabupaten Selayar.

"Kami paham bahwa akses listrik dan jaringan ini bukan hanya soal kenyamanan, tetapi bagian dari upaya kita untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat," ujar Azhar.

Ia juga menambahkan, dengan adanya akses listrik yang lebih baik, hasil tangkapan nelayan dapat disimpan lebih lama, dan hasil pertanian bisa diolah dengan lebih baik.

Sementara itu, dengan jaringan telekomunikasi yang memadai, warga dapat dengan mudah memantau harga pasar dan mendapatkan informasi yang diperlukan untuk meningkatkan pendapatan mereka.

Harapan Warga Bontoborusu

Para petani dan nelayan Bontoborusu menyambut baik komitmen Azhar Arsyad dan berharap agar program tersebut segera terealisasi. 

Mereka menganggap peningkatan infrastruktur ini akan membuka peluang baru bagi mereka untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraan.

"Kami tidak butuh lagi bantuan gratis, Pak. Kami hanya butuh harga yang layak untuk hasil panen kami. Kalau harga jambu mete bisa naik sampai Rp50 ribu per kilogram, kami pasti sejahtera," kata Dg Sibali dengan penuh harap.

"Tidak ada calon gubernur dan wakil gubernur datang kesini kecuali Bapak (Azhar Arsyad). Mudah-mudahan aspirasi kami disini bisa diperhatikan kalau bapak terpilih," lanjutnya.

Azhar Arsyad mengatakan, terkait hasil petani tapi harga jualnya rendah, memang butuh intervensi pemerintah provinsi.