BPBD Tegaskan Tak Ada Kerusakan Pasca Gempa di Luwu Sulsel
BMKG mencatat, getaran gempa pada Rabu (6/11/2024) sekitar pukul 20.17 Wita malam memiliki kekuatan magnitudo 3,6.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika merilis hasil pengamatan terhadap gempa tektonik yang terjadi di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
BMKG mencatat, getaran gempa pada Rabu (6/11/2024) sekitar pukul 20.17 Wita malam memiliki kekuatan magnitudo 3,6.
Akibatnya, gempa sempat dirasakan sebagian warga Kecamatan Belopa hingga Larompong.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, Karyadi menerangkan, sesuai pengamatan BMKG, titik lokasi gempa berada di laut Teluk Bone.
"Kemudian meluas ke wilayah pelabuhan Ulo-ulo, Desa Belopa, Kecamatan Belopa. Berdasarkan titik kordinat akhir setelah di analisa oleh Pusat Gempat Regional (PGR) IV. Gempa dirasakan cukup kuat di Belopa dan sekitarnya dengan skala III Modified Mercalli Intensity (MMI).
Kata Karyadi, pasca gempa terjadi, hasil monitoring WRS Inatews sekitar pukul 21.00 Wita belum menunjukkan adanya potensi gempa susulan.
"Informasi lainnya, gempa ini tidak berpotensi tsunami. Korban jiwa, kerusakan, terdampak dan kerugian juga alhamdulillah nihil," bebernya, Kamis (7/11/2024).
Penyebab gempa
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, Andi Baso Tenriesa mengaku, BMKG mengategorikan gempa tak berpotensi memicu tsunami
"Sesuai analisa BMKG, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif yang berada di wilayah Kabupaten Luwu," jelasnya.
Kata Andi Baso, berdasarkan laporan masyarakat di Kecamatan Belopa, gempa berasa pada intensitas III Modified Mercalli Intensity (MMI).
"Artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada kendaraan truk berlalu. Namun, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," akunya.
Setelah analisa BMKG tersebut, Andi Baso mengimbau agar masyarakat tidak terpengarug oleh isu yang tidak bisa pasti kebenarannya.
"Selain itu, warga diimbau juga agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," terangnya.
Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana
24 PSU Jadi Alarm, Taufan Pawe Desak Penyelenggara Pemilu Lebih Transparan |
![]() |
---|
Paket Jalan Luwu Raya, Toraja, Bantaeng dan Maros Masuk APBD 2026 |
![]() |
---|
Kondisi Memprihatinkan SDN 598 Kadong-kadong, Lebih dari 15 Tahun Tanpa Perbaikan |
![]() |
---|
Dokter di Luwu Tersangka Pelecehan Pasien, Status ASN Terancam Dicabut |
![]() |
---|
9 Bulan 3 Kasus Remaja Akhiri Hidup di Luwu, Kriminolog UNM Ingatkan Peran Keluarga dan Sosial Media |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.