Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sumpah Pemuda

Memperingati Sumpah Pemuda di Tengah 'Lemasnya' Pemuda

survei terbaru dari perusahaan riset digital Populix mengungkapkan bahwa 45 persen responden memanfaatkan platform berbasis kecerdasan buatan (AI).

Editor: AS Kambie
dok.tribun
M Aris Munandar, Dosen Fakultas Hukum Unhas 

Oleh: M Aris Munandar
Dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin

TRIBUN-TIMUR.COM - Pemuda adalah orang yang masih muda. Kurang lebih seperti itulah definisi pemuda yang diberikan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menjelaskan secara tegas bahwa tidak terdapat kesepakatan internasional yang berlaku secara universal mengenai definisi kelompok usia muda (Sumber: https://www.un.org/).

Namun, apakah pemuda hanya bersoalan umur? Tentu jawabannya adalah pemuda bukan hanya soal umur, melainkan juga mengenai prinsip, gaya hidup dan lain-lain.

Orang boleh saja berumur “tua” tapi jiwanya tetap muda, ungkapan itu kerap kali terdengar di telinga.

Memang sangat dalam maknanya, karena yang namanya muda tidak bisa diukur dari usia saja melainkan juga berasal dari aspek yang lebih luas lagi. 

Dalam konteks statistik, Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan 'pemuda' sebagai individu yang berusia 15 hingga 24 tahun (Sumber: https://www.unesco.org/).

Adanya batasan usia muda tersebut hanyalah keperluan statistik, bukan sebagai landasan yang bersifat universal dalam mengukur definisi “pemuda” itu.

Berbicara tentang pemuda, 28 Oktober 1928 adalah momentum peringatan hari bersejarah bagi Indonesia dan berangsur-angsur diperingati hingga saat ini.

Pasalnya, pada tanggal itulah para pemuda mengikrarkan sumpah setianya kepada bangsa Indonesia melalui Sumpah Pemuda.

Salah satu pemuda yang menjadi pengagas Sumpah Pemuda yaitu Muhammad Yamin. Ia didapuk sebagai pencetus Sumpah Pemuda.

Secara letterlijk, Yamin dikenal sebagai seorang cendekiawan yang banyak berperan dalam merumuskan konsep dasar negara dan konstitusi Indonesia.

Pada Kongres Pemuda II, ia berperan sebagai sekretaris serta mewakili pemuda dari Jong Sumatranen Bond.

Masih banyak lagi pemuda lainnya yang menjadi tokoh utama dilaksanakannya Sumpah Pemuda, seperti Soegondo, Joko Marsaid, Amir Sjarifoeddin, Johan Mohammad Cai, Katja Soengkana, Rumondor Cornelis Lefrand Senduk, Johannes Leimena, dan Mohammad Rochjani Su’ud.

Para tokoh pemuda tersebut memberikan sumbangsih pemikiran bagi nusa dan bangsa Indonesia. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved