Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sumpah Pemuda

Peringati Sumpah Pemuda, GAM Luwu Raya Desak Pemerintah Buka Ruang Demokrasi Tanpa Kriminalisasi

Mereka juga meminta agar pihak terkait membebaskan massa yang ditangkap saat unjuk rasa pada Agustus hingga September 2025 di berbagai daerah.

Penulis: Andi Bunayya Nandini | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Andi Bunayya Nandini
DEMO MAHASISWA - Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) Luwu Raya unjuk rasa di simpang empat Kantor Wali Kota Palopo, Selasa (28/10/2025). Unjuk rasa itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah bertepatan dengan hari sumpah pemuda. 


TRIBUN-TIMUR.COM, PALOPO - Komando Wilayah Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) Luwu Raya unjuk rasa di simpang empat Kantor Wali Kota Palopo, Selasa (28/10/2025).

Unjuk rasa tersebut merupakan wujud protes mahasiswa terhadap pemerintahan pada peringatan hari sumpah pemuda.

Pantauan Tribun-Timur.com, unjuk rasa itu diwarnai dengan aksi bakar ban.

Sejumlah mahasiswa juga terlihat mengecat tubuhnya bertuliskan pemuda.

Demonstran juga terlihat membentangkan spanduk bertuliskan tuntutan mereka.

Pada aksi tersebut, GAM membawa tiga tuntutan.

“Kami melakukan unjuk rasa bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Kami membawa sejumlah tuntutan yang berkaitan dengan polemik yang bergejolak saat ini,” ujar Sekjen GAM, Rihal, Selasa (28/10/2025).

Demonstran mendesak pemerintah menciptakan ruang demokrasi non kriminalisasi.

Mereka juga meminta agar pihak terkait membebaskan massa yang ditangkap saat unjuk rasa pada Agustus hingga September 2025 di berbagai daerah.

“Kami menuntut pemerintah untuk merealisasikan tuntutan rakyat 17+8,” tambahnya.

Baca juga: Demo Sumpah Pemuda di Jl Sultan Alauddin, Polisi dan Mahasiswa Saling Rebut Ban Bekas

Pada hari sumpah pemuda, Rihal juga menyampaikan harapannya selaku pemuda.

“Kami menginginkan pemerintah memberi ruang demokratis non diskriminasi terhadap mahasiswa atau pemuda yang menyampaikan pendapat,” harapnya.

Sementara itu, sejumlah warga yang melintas di sekitar lokasi aksi memberi tanggapan positif terhadap semangat mahasiswa.

Salah seorang pengendara, Ary mengatakan dirinya mendukung aspirasi mahasiswa selama dilakukan secara tertib.

“Selama mereka tidak anarkis, saya dukung. Mahasiswa itu penyambung lidah rakyat, jadi wajar kalau mereka bersuara,” ujarnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved