Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pesona Batu Tongkarayya, Wisata Alam Bahari di Bulukumba Sulsel

Salah satu objek wisata yang kini sedang dikembangkan oleh Pemerintah Desa Lembanna, Kecamatan Bontobahari, adalah Batu Tongkarayya.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Pengunjung Batu Tongkarayya sedang menikmatinya 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, menawarkan wisata alam bahari yang tak ada habisnya.

Keindahan pantai dan tebingnya memikat banyak wisatawan yang berkunjung ke daerah ini.

Salah satu objek wisata yang kini sedang dikembangkan oleh Pemerintah Desa Lembanna, Kecamatan Bontobahari, adalah Batu Tongkarayya.

Objek wisata ini mulai mendapatkan perhatian pemerintah desa setempat pada akhir tahun 2023.

Pada tahun 2024, pembangunan jalan setapak di atas tebing sudah dimulai.

Batu Tongkarayya berhasil membuat takjub para wisatawan yang datang. 

Pesona tebing ini memanjang dari selatan ke utara di bibir Teluk Bone bagian selatan, dengan hempasan ombak yang menggema dari dasar tebing ke permukaan laut.

Batu-batu tebing berwarna hitam yang kokoh membentang dari arah Desa Ara ke Lembanna, menambah keindahan objek ini.

Dari puncak tebing atau daratan Desa Lembanna, pengunjung dapat menyaksikan laut Teluk Bone dengan kapal-kapal nelayan yang melintas dari arah Kajang, Sinjai, dan Bone.

Keindahan panorama tebing berpadu sempurna dengan air laut yang jernih, membuat bagian permukaan laut dangkal terlihat jelas.

Di atas tebing, jalan setapak terlihat di antara rimbunan pohon, sementara beberapa gazebo, baik yang kecil maupun besar, berdiri di tengah-tengah pohon.

Pengelola Bumdes Desa Lembanna melakukan pemangkasan pohon untuk menciptakan ruang yang lebih aman dan nyaman bagi pengunjung.

Tebing Batu Tongkarayya juga dilengkapi dengan jembatan kayu yang menghubungkan satu tebing terpisah dari daratan.

Terdapat pula anjungan yang terbuat dari papan kayu dan tangga yang mengarah ke dasar laut, yang sering digunakan pengunjung untuk berswafoto.

Saat ini, belum ada tarif resmi untuk masuk ke objek wisata ini, meskipun ada kotak retribusi yang disediakan di pintu masuk.

Pengunjung diharapkan menjaga keamanan dan kenyamanan lokasi serta tidak membuang sampah sembarangan.

Namun, akses jaringan internet di lokasi masih terbatas, dengan beberapa titik mengalami blank spot.

"Jaringan internet perlu dilengkapi, serta keberadaan musala dan warung kuliner," ujar Sancha, seorang pengunjung asal Bontobahari, pada Rabu (2/10/2024).

Pengunjung biasanya mengandalkan sinyal internet setelah meninggalkan lokasi untuk mengunggah foto dan video.

Desa Lembanna memiliki luas 1.200 hektare, berbatasan dengan Desa Tritiro di utara, menghadap keindahan Laut Flores di timur, dan bersanding dengan Kelurahan Sapolohe di barat.

Batu Tongkarayya, yang berarti tebing reruntuhan batu, diperkirakan terbentuk puluhan juta tahun yang lalu.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved