47 Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di Bulukumba, Didominasi Pelajar

TRIBUN-TIMUR.COM - Sebanyak 47 kasus kecelakaan lalu lintas terjadi di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, sejak Januari hingga awal September 2025.

Dari jumlah tersebut, lima orang dinyatakan meninggal dunia di jalan raya.

Data dari Satlantas Polres Bulukumba menunjukkan bahwa sebagian besar kasus kecelakaan tersebut melibatkan remaja usia pelajar.

Menyikapi hal ini, Satuan Lalu Lintas mengambil langkah preventif dengan memberikan edukasi langsung ke sekolah-sekolah.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Bulukumba, AKP HM Nawir, mengunjungi SMKN 1 Bulukumba Senin (8/9/2025) untuk memberikan penyuluhan kepada para siswa.

Dalam kunjungannya, Nawir bertindak sebagai inspektur upacara dan menyampaikan pentingnya disiplin dan keselamatan dalam berlalu lintas.

“Generasi muda harus tertib, patuh aturan, dan menjadi pelopor keselamatan di jalan raya,” ujar AKP Nawir di hadapan ratusan siswa.

Dalam rangka memperingati HUT Polantas ke-70, Satlantas juga menyerahkan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APIL) kepada Satpam SMKN 1 Bulukumba.

Langkah ini bertujuan mendukung terciptanya keamanan dan ketertiban lalu lintas di lingkungan sekolah.

Kepala SMKN 1 Bulukumba, Andi Hamran, mengapresiasi kegiatan tersebut.

Ia menyebut edukasi seperti ini sangat relevan dengan upaya pembinaan karakter siswa.

Turut hadir dalam kegiatan itu antara lain KBO Satlantas Polres Bulukumba Ipda Sihman Wibowo, Kanit Kamsel Ipda Takbir Afandi Indar, para guru, dan seluruh siswa-siswi SMKN 1 Bulukumba.

Sementara itu, akhir pekan lalu, seorang warga Sinoa, Kabupaten Bantaeng, bernama Yuliana, meninggal dunia setelah tertabrak mobil di poros Sapulohe Bulukumba-Bira.

Mobil tersebut dikemudikan oleh seorang anggota TNI asal Kabupaten Maros bernama Sertu Sumarlin.

Meningkatnya angka kecelakaan, terutama yang melibatkan remaja, mendorong pihak kepolisian untuk terus mengimbau masyarakat, khususnya pelajar, agar mematuhi aturan berlalu lintas.(*)