Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pengendara di Luwu Khawatir Jarigan Bermasalah Setelah Wajib Pakai Barcode My Pertamina

Salah satu pengendara MA (29) mengaku, penggunaan aplikasi bisa saja bagus untuk daerah kota dengan koneksi jaringan yang stabil.

|
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Saldy Irawan
Ist
Potret SPBU di Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Pertamina kini menerapkan aturan baru untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.

Nantinya, para pengendara roda empat wajib memiliki barcode (QR Code) yang didapatkan dari apliaksi MyPertamina.

Barcode itulah yang digunakan syarat untuk mengisi bahan bakar subsidi di SPBU.

Salah satu pengendara MA (29) mengaku, penggunaan aplikasi bisa saja bagus untuk daerah kota dengan koneksi jaringan yang stabil.

"Tetapi di daerah, belum tentu bagus. Bisa saja, gara-gara jaringan yang lambat, tidak bisa orang membeli. Jadi ujung-ujungnya antri lagi toh," bebernya.

Ditambah menurut MA, sosialisasi Pertamina relatif belum maksimal kepada pengendara.

"Banyak itu cuman lihat logo aplikasi MyPertamina. Tapi belum daftar kendarannya," ujarnya.

Kadis Perdagangan Kabupaten Luwu, Ruslang membenarkan adanya penggunaan barcode untuk setiap pengisian di SPBU.

"Ada juga sebelumnya itu, SPBU yang sudah diberlakukan tanggal 26 barcode. Tapi untuk secara serentak mulai hari ini. Sudah ada penyampaian dari Pertamina masuk ke Pemda," akunya, Selasa (1/10/2024).

Kata Ruslang, pihaknya belum mendapat keluhan pasca aturan tersebut ditetapkan.

"Belum terasa sekarang keluhannya. Yang jelas itu, tidak mungkin semua kendaraan itu khususnya mobil punya barcode. Itu yang menjadi masalah," terangnya.

Menurutnya, salah satu yang ia prediksi akan menjadi kendala bagi pengendara untuk transaksi pengisian menggunakan barcode ialah koneksi jaringan.

"Iya jelas pasti ada masalah sedikit. Termasuk jaringan mungkin nanti. Karena ini pertama, jadi agak terasa. Mungkin kalau sudah lama sudah tidak lagi," tandasnya.

Kendati demikian, Ruslang berdalih, bahwa Pertamina sudah melakukan sosialisasi kepada pengendara.

"Tapi itu bukan kesalahan Pertamina. Karena jauh-jauh hari sudah diumumkan Pertamina," tutupnya.

 

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved