Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

DPC Granat, OKP hingga LSM Sepakat Tolak Pengguna Narkoba Pimpin Maros, Pj Gubernur Jadi Sasaran

Ketua Granat Maros, Muhammad Bakri memastikan gerakan tolak pemimpin narkoba adalah murni gerakan sosial dan moral, bukan politik.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Rapat konsolidasi DPC Granat Maros, OKP dan LSM di kafe Bambu, Kota Maros, Minggu (22/9/2024) malam. Aktivis sepakat menolak keras dipimpin Pjs Bupati yang terlibat narkoba. 

TRIBUN-TIMUR.COM - DPC Gerakan Anti Narkotika (Granat) Maros, Sulawesi Selatan dan 9 Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sepakat menolak dipimpin Pejabat sementara Bupati yang terlibat narkoba.

Kesepakatan itu terjalin dalam rapat konsolidasi OKP dan LSM yang diprakarsai Granat Maros di kafe Bambu, Kota Maros, Minggu (22/9/2024) malam.

Granat, OKP dan LSM di Maros resah setelah pernyataan Pemprov Sulsel yang memastikan Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari akan diangkat sebagai pelaksana bupati setelah gagal maju di Pilkada 2024. 

Hasil tes kesehatan Suhartina yang positif narkoba tak menghalanginya jadi Pejabat Bupati Maros.

"Maros tidak jadi ada Pjs. Wabup tidak jadi maju Pilkada. Selama bupati Maros cuti, wakil bupati yang jadi Plt bupati," ujar Kepala Biro Pemerintahan Sulsel Idham Kadir, Sabtu (21/9/2024).

Rapat konsolidasi DPC Granat Maros, OKP dan LSM di kafe Bambu,
Rapat konsolidasi DPC Granat Maros, OKP dan LSM di kafe Bambu, Kota Maros, Minggu (22/9/2024) malam. Aktivis sepakat menolak keras dipimpin Pjs Bupati yang terlibat narkoba.

Menurutnya, selama Suhartina tidak dinonaktifkan sebagai wabup, otomatis akan diangkat sebagai Pjs Bupati Maros.

Pernyataan itu kemudian memicu adanya gerakan moral dari aktivis Maros.

Ketua Granat Maros, Muhammad Bakri memastikan gerakan tolak pemimpin narkoba adalah murni gerakan sosial dan moral, bukan politik.

Jika Maros dipimpin oleh pejabat yang sudah dinyatakan positif narkoba, pasti berdampak buruk.

"Kenapa kita biarkan Maros dipimpin orang yang sudah jelas-jelas dinyatakan positif narkoba. Dimana wajah Maros yang dikenal sebagai kabupaten religius," ujar Bakri.

Bakri mendesak Polda Sulsel untuk segera mengusut kasus narkoba yang melibatkan pucuk pimpinan di Maros.

"Memang baru satu alat bukti, tapi kalau polisi serius, itu sangat mudah. Cari siapa pemasoknya," kata Bakri.

"Kan sudah ada yang ditangkap, kejar di situ. Pasti cukup dua alat bukti," lanjut Bakri disambut tepuk tangan peserta konsolidasi.

Aktivis berharap Polda Sulsel tak menjadi penonton soal kasus narkoba yang sedang bergejolak di Maros.

"Jangan sampai Polda pembiaran. Kenapa sampai hari ini, tak ada tindakan. Sementara ini sudah heboh di mana-mana," ujarnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved