Puncak Musim Kemarau, Air Baku Bandung Leko Pancing Maros Kian Menipis

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Persedian air baku di Bendung Leko Pancing di Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan (Sulsel) semakin menipis.

Hal ini mulai terjadi begitu masuk musim kemarau dan hujan yang tak kunjung turun.

Bahkan, Petugas Operasi Bendung Leko Pancing, M Syamsir mengatakan saat ini ketinggian air -200 CM di bawah mercu mercu  (bagian dari bendung yang berfungsi untuk mengatur tinggi air).

Padahal normalnya ketinggian air di atas 25 CM di atas mercu.

“Sekarang sudah -200 CM di bawah mercu,” katanya, Rabu (4/9/2024).

Ia mengatakan saat ini bendung hanya mampu mengalirkan air ke Kota Makassar 600 liter/detik.

Padahal jika debit air normal, air yang dialirkan bisa mencapai 3.800 liter/detik.

Jumlah air yang dialirkan tersebut sudah termasuk untuk kebutuhan irigasi pertanian.

“Yang mampu dialirkan sekitar 600 liter/detik dari bendung, di tambah kehilangan air di saluran juga hampir setengahnya karena kondisi saluran banyak rembesan dan bocor,” imbuhnya.

Ia pun mengatakan kemungkinan air di bendung masih bisa bertahan meskipun terjadi meskipun kemarau panjang.

“Dalam 10 tahun terakhir, level paling bawah itu debit air sungai 400 liter perdetik, tidak pernah habis mentok di situ, meskipun kemarau panjang. Sampai bulan November akan tetap ada air hanya mungkin tidak lagi sampai di Makassar,” terangnya.

Ia menyebutkan saat ini bendung hanya difokuskan untuk memenuhi kebutuhan air baku, sebab area pertanian warga sekitar sudah melalui masa tanam.

“Sekarang sudah lewat musim tanam jadi tidak ada lagi ke irigasi, 100 persen untuk air baku,” sebutnya.

Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan saat ini sudah memasuki puncak musim kemarau.

Hal ini disampaikan Kepala stasiun klimatologisulawesi selatan Ayi sudrajat, Rabu (21/8/2024).