Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banyak Tokoh Nasional Lahir di Bone Tapi Infrastruktur Jalan Masih Minim, Kok Bisa?

Dusun ini terisolasi karena satu-satunya akses keluar adalah dengan melintasi Sungai Useng, yang saat ini tidak memiliki jembatan.

Penulis: Wahdaniar | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Potret anak sekolah yang harus menggunakan pelepah pisang untuk melintasi sungai Useng 

TRIBUN-TIMUR.COM - Di tengah pesatnya pembangunan di Indonesia, kenyataannya masih banyak daerah yang terabaikan, termasuk di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Meski banyak tokoh nasional berasal dari Bone, kampung kelahiran mereka masih menghadapi berbagai kesulitan, termasuk dalam hal pendidikan dan perekonomian.

Salah satu contohnya adalah Dusun Useng, Desa Ujung Tanah, Kecamatan Mare.

Dusun ini terisolasi karena satu-satunya akses keluar adalah dengan melintasi Sungai Useng, yang saat ini tidak memiliki jembatan.

Akibatnya, masyarakat Dusun Useng sering kali menghadapi kesulitan saat musim hujan.

Hasil pertanian dan perkebunan di Dusun Useng seringkali tidak dapat dipasarkan ketika sungai meluap.

Selain itu, anak-anak di dusun ini juga menghadapi tantangan besar dalam melanjutkan pendidikan.

 Banyak dari mereka yang putus sekolah atau tidak dapat mengenyam pendidikan dini karena takut melintasi sungai yang sering kali banjir.

Kepala Dusun Useng, Arman, mengungkapkan prihatin dengan akses menuju kampung halamannya.

"Ketika musim hujan tiba, hasil panen kami tidak bisa dipasarkan karena tidak ada akses keluar selain melintasi Sungai Useng. Anak-anak pun enggan pergi ke sekolah karena takut akan banjir yang bisa mengancam keselamatan mereka. Banyak anak di dusun kami yang terpaksa putus sekolah atau bahkan tidak sekolah sama sekali," katanya. 

Arman berharap agar pihak terkait dapat memberikan perhatian untuk pembangunan jembatan di sungai tersebut, karena saat ini sungai itu merupakan satu-satunya akses keluar bagi warga Dusun Useng.

Senada dengan Arman, Kepala Desa Ujung Tanah, Andi Rahman, juga mengungkapkan keluhan serupa.

Menurutnya, usulan pembangunan jembatan di Sungai Useng telah diajukan setiap tahun dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan, namun hingga kini belum ada realisasi.

"Setiap tahun saya selalu mengusulkan pembangunan jembatan, namun hasilnya tetap nihil. Jembatan ini sangat penting karena merupakan satu-satunya jalan keluar bagi warga Dusun Useng," ujar Andi Rahman.

Andi juga menambahkan bahwa pembangunan jembatan akan berdampak positif terhadap perekonomian Dusun Useng.

"Jika jembatan dibangun, perekonomian akan meningkat karena hasil pertanian dan perkebunan bisa dipasarkan. Selain itu, anak-anak juga dapat melanjutkan pendidikan tanpa rasa takut," jelasnya.

Saat ini, terdapat sekitar 30 kepala keluarga di Dusun Useng yang menggantungkan hidup pada pertanian dan perkebunan.

Dengan lebar Sungai Useng sekitar 60 meter, setiap kali air sungai naik, hasil panen mereka seringkali rusak dan tidak dapat dijual, menyebabkan kerugian bagi mereka.

"Jika air sungai meluap, kami tidak bisa menjual hasil panen karena rusak dan berjamur," tutup Andi Rahman.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved