Tarif PDAM Naik
Penyebab Tarif PDAM Naik 2 Kali Lipat di Luwu Sulsel
Warga Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) keluhkan tarif pembayaran PDAM naik dua kali lipat.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Warga Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) keluhkan tarif pembayaran PDAM naik dua kali lipat.
"Dulu yang kubayar per bulan Rp70 ribu, sekarang Rp140 ribu. Padahal pemakaian sama ji," jelas R, salah satu warga di Kecamatan Larompong saat ditemui, Selasa (13/8/2024).
Menjawab keluhan itu, Direktur PDAM Tirta Latimojong Luwu, Mardi Saleh mengakui adanya kenaikan tarif pembayaran yang mulai berlaku sejak Agustus 2024.
"Iye ada kenaikan tarif pembayaran. Mulai berlaku ini bulan. Kemarin baru disahkan di Pemda," jelasnya saat dikonfirmasi.
Kata Mardi Saleh, kenaikan tarif terjadi disebabkan naiknya biaya operasional yang digunakan.
"Tapi selama ini PDAM baru melakukan kenaikan tarif. Sementara bahan-bahan material dan kimia sudah melambung tinggi," akunya.
"Termasuk juga pengeluaran banyak pasca banjir. Membengkak lagi biaya karena sekarang kita pakai kompanisasi. Bukan gravitasi. Jadi terpaksa kita lakukan untuk membiayai operasional," tambahnya.
Kendati demikian, Mardi Saleh menerangkan, tarif yang ia patok tak lebih dari batas maksimum yang ditetapkan oleh Provinsi Sulsel.
"Saya lupa berapa. Tapi kami ambil di tengah-tengah dari batas yang ditetapkan provinsi. Naik sekitar Rp1000-2000," terangnya.
Dirinya menambahkan, juga terjadi perubahan batas pemakaian rumah tangga per m⊃3;.
Baca juga: Bayar Rp45 Juta Demi Jadi Pegawai PDAM Makassar
"Kemarin kan 15 kubik, sekarang diberlakukan 10 kubik. Kalau lewat, berarti ada tambahan. Jadi memang ini terasa ini bulan," tandasnya.
Mardi Saleh menerangkan, pilihan menaikan tarif pembayaran PDAM sebelumnya sudah dikonsultasikan dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Ini sudah dikonsultasikan dengan BPK dan BPKB. Dan memang di provinsi sudah ada batas tarif. Jadi kita ambil tengahnya. Tidak tinggi dan tidak rendah," tutupnya.(*)
Laporan Jurnalis Tribun Timus Muh Sauki Maulana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.