Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tarif PDAM Naik

Evaluasi Kerja Dulu Baru Naikkan Tarif PDAM

Evaluasi Kerja Dulu Baru Naikkan Tarif PDAM

Editor: Muh. Irham
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Badan Pekerja Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP) Makassar, Salma Ruslan mengatakan pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) harus memperbaiki pelayanan sebelum menaikkan tarif.
    
"Sebelum pihak PDAM menaikkan tarif, harusnya mengevaluasi kinerja dulu. Kalau sudah baik, tentu masyarakat tidak keberatan bila tarif dinaikkan," kata Salma di Makassar, Jumat, menanggapi rencana kenaikan tarif PDAM pada Juni 2011.
    
Dia mengatakan, fenomena di lapangan masih banyak kebocoran pipa dan tunggakan perusahaan. Semua itu harus ditangani terlebih dahulu.
    
Berdasarkan data PDAM Makassar diketahui, sebanyak 15 persen dari 47 persen tingkat kebocoran PDAM Kota Makassar karena kebocoran nonretribusi seperti kebocoran saluran pipa.
    
Akibat kebocoran baik pada tingkat pelanggan maupun nonretribusi itu, telah berpengaruh pada pemasukan PDAM perbulan. Selain tunggakan yang turut berpengaruh secara signifikan, sehingga jumlah hutang perusahaan daerah ini mencapai Rp215 miliar.
    
Sementara terkait rencana menaikkan tarif PDAM, Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin telah menandatangani surat keputusan kenaikan tarif air bersih sebesar 25 persen.Tarif baru tersebut akan diretapkan pada 1 Juni 2011 dan ditargetkan hingga 2013 kenaikan harga air bersih telah mencapai 50 persen.
    
Menanggapi hal tersebut, salah sorang warga Kecamatan Biringkanaya, Makassar Kasmawati mengatakan, sangat tidak setuju jika tarif PDAM dinaikkan.
    
Alasannya, pasokan air bersih untuk wilayah Biringkanaya dan Tamalanrea sudah dikenal sebagai daerah pelayanan yang tidak lancar.
    
"Kucuran air bersih hanya bisa dinikmati pada malam hari dan siang hari macet. Tapi kami tetap dikenakan pembayaran yang sama dengan pelanggan lain yang menikmati air bersih kapan saja. Ini sungguh tidak adil," ujarnya. (*)
Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved