Seleksi Pimpinan KPK
Menakar Peluang Andi Pangerang Terpilih dalam Seleksi Pimpinan KPK, Senior Abraham Samad di Unhas
Ia jauh lebih senior dari Abraham Samad (mantan Ketua KPK) di Fakultas Hukum Unhas.
TRIBUN-TIMUR.COM – Sosok Andi Pangerang Moenta, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, kembali mencuri perhatian publik.
Ia jauh lebih senior dari Abraham Samad (mantan Ketua KPK) di Fakultas Hukum Unhas.
Setelah berkarier panjang di dunia akademis, Andi Pangerang kini melangkah lebih jauh dengan berhasil lolos dalam seleksi tertulis calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK).
Baca juga: KPK Soroti Rendahnya Indikator Pencegahan Korupsi Takalar
Pencapaian ini menempatkannya di antara 40 kandidat yang berpeluang mengemban tugas berat dalam memerangi korupsi di Indonesia.
Pengumuman resmi terkait kelolosan Andi disampaikan melalui surat dari Panitia Seleksi (Pansel) Capim KPK Nomor 47/PANSEL-KPK/08/2024 pada 8 Agustus 2024.
Ketua Pansel KPK, Muhammad Yusuf Ateh, mengungkapkan bahwa dari 236 peserta yang dinyatakan lolos seleksi administrasi, 229 di antaranya mengikuti tes tertulis, dan hanya 40 yang berhasil melaju ke tahap berikutnya.
Andi Pangerang Moenta dikenal luas dalam dunia akademik sebagai seorang yang berintegritas dan berkompeten.
Lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 28 Agustus 1961, Andi Pangerang telah mengabdikan hidupnya untuk ilmu hukum.
Setelah meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Hasanuddin pada 1986, ia melanjutkan pendidikan Magister Hukum di Universitas Padjajaran, Bandung, pada 1993, dan menyelesaikan program doktoral di universitas yang sama pada 1999.
Komitmennya terhadap pendidikan terus berlanjut ketika ia menempuh studi di Belanda dan meraih diploma dalam bidang kedokteran forensik (DFM) dari Groningen pada 2004.
Karir akademisnya semakin mantap saat ia diangkat menjadi Guru Besar Hukum Tata Negara di Universitas Hasanuddin pada Maret 2017, dengan pidato pengukuhan yang bertajuk “Prinsip-Prinsip Pengaturan Sistem Otonomi Daerah dan Implementasinya di Indonesia”.
Aktif di Dunia Organisasi
Tak hanya di bidang akademis, Andi juga aktif dalam berbagai organisasi.
Ia pernah menjabat sebagai Ketua Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (2007-2012) dan Ketua Umum Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Makassar untuk dua periode berturut-turut (2016-2021 dan 2021-2026).
Dalam kiprahnya, Andi juga dikenal kritis, terutama terkait isu pemberian gelar guru besar yang dianggapnya bermasalah di sejumlah perguruan tinggi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.