Pilkada Jakarta 2024
Anies Baswedan dan Ahok Sering Bertemu, Pembahasan 2 Eks Gubernur Jakarta Terungkap
Sebagai informasi, Anies memutuskan untuk kembali maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku kerap berkomunikasi dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Hal itu disampaikan Anies setelah hadiri tabligh akbar di daerah Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.
Komunikasi Anies dan Ahok terjalin jelang Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.
Anies pun mengungkap percakapannya dengan Ahok.
"Ngobrol sebagai teman saja, sebagai sama-sama warga. Hal yang biasa kan itu sebetulnya. Teman-teman kan juga komunikasi dengan siapa aja," kata Anies dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (30/7/2024).
Saat berkomunikasi dengan Ahok, Anies mengaku tak pernah membahas urusan politik, termasuk Pilkada Jakarta.
"Kita enggak membahas urusan-urusan politik. Kita membahasnya ya tentang pribadi-pribadi kita," imbuhnya.
Sebagai informasi, Anies memutuskan untuk kembali maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
Saat ini Anies telah mendapat dukungan dari sejumlah partai untuk maju pada Pilkada Jakarta 2024. Nasdem, PKS, dan PKB menjadi partai yang menyatakan dukungan kepada Anies di Jakarta.
Akan tetapi, PKB belum mengeluarkan pengumuman resmi soal dukungan kepada Anies untuk berlaga pada Pilkada Jakarta.
Anies minta restu
Mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta dukungan dan doa kepada jemaah tabligh akbar di Masjid Raya Jakarta Islamic Center (JIC), Jakarta Utara, untuk kembali mengikuti Pilkada.
Anies ingin pemerintah Jakarta nantinya bisa kembali mengayomi seluruh rakyatnya.
"Sama-sama berjuang ya, kita ingin supaya kota ini kembali mengayomi semuanya," ucap Anies saat sambutan acara tabligh akbar di aula Masjid JIC, Minggu (28/7/2024).
Menurut dia, pemerintah yang baik harus menyayangi dan berjuang untuk warganya.
"Pemerintah yang melindungi semua, pemerintah yang kepada rakyat memiliiki sifat rahim, sifat kasih sayang, bukan pemerintah yang dengan rakyatnya tega," ucap dia.
Anies pun meminta jemaah JIC untuk berjuang bersama dalam Pilkada Jakarta.
"Insya Allah kita perjuangkan bersama-sama, siap ya ibu-ibu?" tanya Anies kepada para jemaah.
Semua jemaah yang terdiri dari emak-emak antusias menjawab pertanyaan Anies.
"Siap," teriak para jemaah. "Siap ya ajakin semua ya?" tanya Anies lagi.
"Siap, pak," sahut jemaah.
Untuk diketahui, Anies menghadiri acara tabligh akbar yang digelar Badan Koordinasi Majelis Ta'lim Masjid Dewan Masjid Indonesia (BKMM DMI)di JIC.
Anies pun menyapa seluruh jemaah yang hadir sebelum masuk ke dalam aula Masjid JIC.
Ia melambaikan tangan dan berswafoto bersama. Anies juga memberikan tanda tangan sebelum pergi dari Masjid JIC.
Ia berdiri di mobil sambil menyapa warga.
PAN Temukan Strategi Dongkrak Elektabilitas Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta, Lihat Capaian Ahok
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebut Ridwan Kamil lebih kompetitif melawan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.
Anies Baswedan kini jadi calon gubernur terkuat di Jakarta.
Elektabilitas Anies Baswedan belum tertandingi.
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) di DPR RI Saleh Partaonan Daulay menanggapi hasil survei Indikator Politik Indonesia itu.
Saleh yakin, elektabilitas Ridwan Kamil akan semakin positif seandainya sudah definitif diumumkan sebagai calon gubernur.
Awalnya, Saleh menyebut sejak awal PAN mengusung Ridwan Kamil karena mampu bertanding secara kompetitif melawan Anies.
"Tinggal mencari pasangannya yang pas sehingga elektoralnya bisa bertambah dan naik secara signifikan," kata Saleh kepada wartawan, Jumat (26/7/2024).
Saleh menilai, nama Ridwan Kamil sudah populer.
Menurutnya, warga Jakarta sudah pasti tahu sosok Ridwan Kamil.
"Kalau jadi bertanding di Jakarta, dia sudah memiliki konstituen," kata Saleh.
Saleh mengatakan hasil survei terhadap Ridwan Kamil sudah bagus walau secara definitif belum pasti maju di Pilgub DKI.
"Kalau nanti sudah positif diumumkan, saya yakin survei itu jauh lebih baik," kata dia.
Saat ini, dikatakan Saleh, PAN masih terus mensimulasikan calon terbaik.
Salah satunya bagaimana kader PAN Zita Anjani bisa maju sebagai cawagub Jakarta.
"Masih ada waktu lebih dari 1 bulan sebelum pendaftaran.
Dalam waktu sebulan ini, bisa saja ada perubahan dan dinamika," tandas Saleh.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, Ridwan Kamil lebih kompetitif untuk melawan Anies Baswedan ketimbang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta 2024.
Burhanuddin menyebut, hal tersebut meksipun berdasarkan hasil survei elektabilitas Ahok berada pada urutan kedua setelah Anies.
"Jadi, meskipun Ahok nomor dua di bawah Anies dalam semua simulasi dan di atas Ridwan Kamil, tetapi kalau melihat tren ini sepertinya Ridwan Kamil lebih kompetitif melawan Anies ketimbang Ahok," kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei secara daring, Kamis (25/7/2024).
Burhanuddin menjelaskan, dalam simulasi dua nama tanpa Ridwan Kamil, elektabilitas Anies bertambah dari 43 ke 52 persen, kemudian Ahok dari 32 ke 42 persen.
"Tetapi selisihnya masih lumayan 10 persen, tidak berbeda jauh ketika tiga nama ketika masih ada Ridwan Kamil," ujarnya.
Sementara, kata dia, jika head to head Anies versus Ridwan Kamil selisih suaranya tidak berbeda jauh ketika Anies versus Ahok.
Burhanuddin menilai, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) itu tidak memiliki daya tarik kuat untuk menarik pemilih Ridwan Kamil jika head to head dengan Anies.
Sementara, suara Ahok sebanyak 32 persen justru lari ke Ridwan Kamil jika asumsinya Anies vs Ridwan Kamil.
"Suara Ridwan awalnya 18 persen langsung melonjak 20 persen jadi 38,8 persen. Selisihnya dalam tiga nama antara Anies versus Ridwan Kamil itu puluhan persen, tetapi ketika dua nama selisihnya menipis jadi sekitar 11 persen," ucap Burhanuddin.
Burhanuddin berpendapat, hal tersebut lantaran Ahok tidak mampu menarik basis pemilih terutama muslim konservatif di Jakarta.
"Karena Ahok punya historical burden terkait dengan kejadian 2016-2017 dan itu yang membuat suara Ahok kayak semacam flat, tidak mampu menarik basis pemilih terutama muslim konservatif di Jakarta," imbuhnya.
Survei Indikator dilakukan selama periode 18-26 Juni 2024 dengan penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Jumlah sampel survei ini sebanyak 800 orang dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 800 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) ± 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
PSI
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep mengaku tidak masalah dengan hasil survei Indikator Politik Indonesia yang mencatat para pemilih PSI cenderung memilih Anies Baswedan dan Ahok untuk Pilkada Jakarta.
Menurutnya, potret Indikator tersebut merupakan sebuah dinamika yang ada.
"Saya rasa kedua orang ini Pak Anies bersama Pak Ahok kan sudah berbuat sangat banyak untuk DKI, yang mana ke depannya akan menjadi DKJ," kata Kaesang di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2024).
Menurutnya, keduanya sudah sangat pantas dipilih sebagai cagub Jakarta.
"Saya rasa beliau-beliau berdua ini emang sangatlah pantas kalau misalnya konstituen PSI memilih Pak Anis dan Pak Ahok," pungkasnya.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan basis pemilih dari beberapa partai politik (parpol) yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) memang justru mendukung Ahok.
Peneliti utama Indikator Politik Indonesia Rizka Halida mengatakan, beberapa parpol itu seperti Gerindra, Golkar, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Menurut Rizka, basis pemilih mereka cenderung mendukung Ahok ketimbang Ridwan Kamil yang digadang-gadang akan diusung KIM.
"Gerindra cenderung mendukung Ahok, kemudian Anies (Baswedan) dan Ridwan hampir sama kuat," kata Rizka saat memaparkan hasil survei secara daring, Kamis.
Di mana, basis pemilih Gerindra yang mendukung Ahok sebesar 38,1 persen, Ridwan Kamil 30,7 persen, dan Anies 30,4 persen.
Demikian juga Golkar sebagai parpol Ridwan Kamil berasal, yakni 46,6 persen basis pemilihnya mendukung Ahok dan 31,5 persen ke Anies. Sementara ke Ridwan Kamil hanya 22,2 persen.
"Untuk PSI, cenderung ke Ahok 41,8 walaupun cukup banyak juga ini yang mendukung Anies Baswedan 39,0 persen," ujar Rizka.
Adapun basis pemilih partai besutan Kaesang Pangarep itu yang memilih Ridwan Kamil hanya 19,2 persen.
Survei Indikator dilakukan selama periode 18-26 Juni 2024 dengan penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Jumlah sampel survei ini sebanyak 800 orang dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 800 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) ± 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com/ Tribunnews.com
Dalang Kecurangan di Pemilihan Gubernur Jakarta Diungkap, Pengamat Tak Heran |
![]() |
---|
Hasil Hitung Suara Calon Gubernur Jakarta Terbaru, Pramono Anung Optimis Menang 1 Putaran |
![]() |
---|
Rencana Pendukung Ridwan Kamil di Putaran Kedua Pilkada Jakarta, Penyebab Kekalahan Sudah Diketahui |
![]() |
---|
Cek Fakta: Kubu Ridwan Tolak Kalah di Jakarta, Pramono Unggul Lebih 50 Persen |
![]() |
---|
Curhat Ahok Soal Pilkada Jakarta 2024 Berjalan Aman, Beda Pilkada 2017 saat Dikalah Anies Baswedan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.