Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Jakarta 2024

Anies Baswedan dan Ahok Sering Bertemu, Pembahasan 2 Eks Gubernur Jakarta Terungkap

Sebagai informasi, Anies memutuskan untuk kembali maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-Timur.com
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku kerap berkomunikasi dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. 

Burhanuddin menjelaskan, dalam simulasi dua nama tanpa Ridwan Kamil, elektabilitas Anies bertambah dari 43 ke 52 persen, kemudian Ahok dari 32 ke 42 persen.

"Tetapi selisihnya masih lumayan 10 persen, tidak berbeda jauh ketika tiga nama ketika masih ada Ridwan Kamil," ujarnya.

Sementara, kata dia, jika head to head Anies versus Ridwan Kamil selisih suaranya tidak berbeda jauh ketika Anies versus Ahok.

Burhanuddin menilai, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) itu tidak memiliki daya tarik kuat untuk menarik pemilih Ridwan Kamil jika head to head dengan Anies.

Sementara, suara Ahok sebanyak 32 persen justru lari ke Ridwan Kamil jika asumsinya Anies vs Ridwan Kamil.

"Suara Ridwan awalnya 18 persen langsung melonjak 20 persen jadi 38,8 persen. Selisihnya dalam tiga nama antara Anies versus Ridwan Kamil itu puluhan persen, tetapi ketika dua nama selisihnya menipis jadi sekitar 11 persen," ucap Burhanuddin.

Burhanuddin berpendapat, hal tersebut lantaran Ahok tidak mampu menarik basis pemilih terutama muslim konservatif di Jakarta.

"Karena Ahok punya historical burden terkait dengan kejadian 2016-2017 dan itu yang membuat suara Ahok kayak semacam flat, tidak mampu menarik basis pemilih terutama muslim konservatif di Jakarta," imbuhnya.

Survei Indikator dilakukan selama periode 18-26 Juni 2024 dengan penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. 

Jumlah sampel survei ini sebanyak 800 orang dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 800 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) ± 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

PSI

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep mengaku tidak masalah dengan hasil survei Indikator Politik Indonesia yang mencatat para pemilih PSI cenderung memilih Anies Baswedan dan Ahok untuk Pilkada Jakarta.

Menurutnya, potret Indikator tersebut merupakan sebuah dinamika yang ada.

"Saya rasa kedua orang ini Pak Anies bersama Pak Ahok kan sudah berbuat sangat banyak untuk DKI, yang mana ke depannya akan menjadi DKJ," kata Kaesang di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2024).

Menurutnya, keduanya sudah sangat pantas dipilih sebagai cagub Jakarta.

"Saya rasa beliau-beliau berdua ini emang sangatlah pantas kalau misalnya konstituen PSI memilih Pak Anis dan Pak Ahok," pungkasnya.

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan basis pemilih dari beberapa partai politik (parpol) yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) memang justru mendukung Ahok.

Peneliti utama Indikator Politik Indonesia Rizka Halida mengatakan, beberapa parpol itu seperti Gerindra, Golkar, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Menurut Rizka, basis pemilih mereka cenderung mendukung Ahok ketimbang Ridwan Kamil yang digadang-gadang akan diusung KIM. 

"Gerindra cenderung mendukung Ahok, kemudian Anies (Baswedan) dan Ridwan hampir sama kuat," kata Rizka saat memaparkan hasil survei secara daring, Kamis.

Di mana, basis pemilih Gerindra yang mendukung Ahok sebesar 38,1 persen, Ridwan Kamil 30,7 persen, dan Anies 30,4 persen.

Demikian juga Golkar sebagai parpol Ridwan Kamil berasal, yakni 46,6 persen basis pemilihnya mendukung Ahok dan 31,5 persen ke Anies. Sementara ke Ridwan Kamil hanya 22,2 persen.

"Untuk PSI, cenderung ke Ahok 41,8 walaupun cukup banyak juga ini yang mendukung Anies Baswedan 39,0 persen," ujar Rizka.

Adapun basis pemilih partai besutan Kaesang Pangarep itu yang memilih Ridwan Kamil hanya 19,2 persen.

Survei Indikator dilakukan selama periode 18-26 Juni 2024 dengan penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. 

Jumlah sampel survei ini sebanyak 800 orang dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 800 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) ± 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com/ Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved