Berulang Kali Pengerjaan Proyek Bermasalah, Dewan Akan Panggil Dinas PUPR

TRIBUN-TAKALAR.COM - Dua kali Penjabat Bupati Takalar Setiawan Aswad dibuat geram dengan pengerjaan proyek di Takalar yang bermasalah.

Pada 12 Juli 2024, Setiawan dibuat kesal oleh pengerjaan Talud Bahu Jalan di Galesong Utara yang dikerjakan oleh CV Putra Konawe Raya.

Talud yang dibangun Bontolebang itu sangat rapuh.

PJ Bupati Takalar pun mengultimatum CV Putra Konawe Raya untuk segera memperbaiki pengerjaannya ini.

“Proyek ini harus di perbaiki secepatnya, Saya berikan waktu dua minggu kepada semua pihak yang bertanggung jawab atas pekerjaan ini untuk memperbaiki, dalam waktu dua minggu saya akan kesini lagi untuk melihat semua proses dan hasilnya. Kalau tidak mendengar arahan ini, saya akan panggilkan inspektorat provinsi untuk datang kesini," tegas Setiawan (12/7/2024).

Tak berselang lama, Setiawan kembali dibuat gusar. 

Bangunan Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi Bendung di Lembang Loe, Desa Barugaya, Polongbangkeng Utara, retak padahal baru dibangun.

Proyek itu dikerjakan oleh CV Nur Khaliza dan menelan anggaran sebesar 1,5 milyar rupiah dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Setiawan mengecek langsung proyek itu karena adanya laporan warga.

"Saya sudah cek tadi di lapangan. Struktur yang retak, bukan distruktur ini, tapi penunjang yakni tangga menunju ke pintu air. Kami juga meminta struktur penunjang berupa tangga ke pintu air untuk dibongkar dan diperbaiki kualitasnya," kata Setiawan Aswad dikonfirmasi, Sabtu (20/7/2024).

"Bukan perencana yang salah tapi pelaksana yang buru-buru membangun padahal lahan belum matang," tambah Setiawan.

Berulangnya masalah pengerjaan proyek ini, memunculkan pertanyaan tentang bagaimana pemerintah memilih dan mengevalusi kontraktor.

CV Putra Konawe Raya misalnya, telah berkali-kali dilaporkan masyarakat karna hasil pengerjaannya yang tidak maksimal.

Seperti pengerjaan long segment ruas Lantang-Tanah Sambayang pada 2023 dan pengerjaan rapat beton di Jalan Poros Tepo-Cikoang pada 2022.

Namun meski begitu CV Putra Konawe Raya tetap dipercaya menjadi pelaksana proyek.