Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kunci Brankas Balla Lompoa Bertahun-tahun Hilang, Raja Gowa ke-38 Minta Bupati Gowa Duduk Bersama

Hilangnya kunci brankas Balla Lompoa membuat penundaan  ritual pembersihan benda pusaka atau accera kalompoa yang biasanya digelar tiap tahunnya.

Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
Raja Gowa ke-38, Andi Kumala Idjo Daeng Sila Karaeng Lembang Parang menanggapi soal pengelolaan dan kunci brankas balla lompoa, di kediamannya Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulsel, Jumat (19/7/2024) malam 

"Saya kira dalam hal membangun seperti Balla Lompoa seperti cagar budaya tentu ada persetujuan dari pihak keluarga tapi sampai sekarang tidak ada saya kira," ujarnya.

"Kalau tanah mungkin aset negara tapi tanah terletak di kawasan Balla Lompoa ini aset kami kerajaan Gowa yang telah disertifikatkan oleh pemda gowa tanpa seizin kami," tukas Andi Kumala Idjo.

Sementara itu, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menyatakan Istana Balla Lompoa merupakan aset Pemkab. Pengelolaannya mesti dari pemerintah.

"Jadi begini, solusi pengelolaan ini Balla Lompoa dan Istana Tamalate ini adalah aset pemda, bukan aset bupati yah milik masyarakat yang dijaga oleh pemerintah daerah," ujarnya.

Mengenai kunci brankas yang hilang, kata dia, Kerajaan Gowa mesti bersepakat untuk mengganti brankas yang baru sehingga tidak ada lagi persoalan.

"Terus apakah hilangnya itu lalu disalahkan pemerintah. Ingat brankas itu bukan cagar budaya, bukan hal yang dilindungi jadi tinggal bersepakat saja bongkar saja brankasnya ganti dengan yang lain," pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved