Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wanita Belum Menikah, Bolehkah Pap Smear?

Skrining rutin seperti pap smear atau tes HPV perlu dilakukan untuk mengurangi risiko kanker serviks.

Editor: Hasriyani Latif
YouTube Tribun Timur
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Primaya Makassar dr Fitria Angela Umar di Podcast Ngobrol Sehat Tribun Timur, Rabu (3/7/2024). 

Pemeriksaan area vagina dan pengambilan sampel menggunakan cytobrush untuk Pap smear.

Sampel diperiksa di laboratorium oleh patologi anatomi untuk melihat perubahan sel pada serviks.

Jika ada kecurigaan ke arah kanker serviks, bisa dilanjutkan dengan kolposkopi.

Kanker Serviks Bisa Diobati

Kanker serviks masih menjadi penyebab kematian kedua tertinggi pada wanita setelah kanker payudara.

Di Indonesia, pada tahun 2012 kanker serviks menunjukkan peningkatan 9,6 persen.

Pada tahun 2021 meningkat lebih tinggi lagi menjadi 16 persen.

Kanker Serviksi disebabkan leh Virus HPV (Human Papillomavirus).

Namun, tidak semua tipe HPV menyebabkan kanker serviks, hanya tipe tertentu yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.

dr Fitria Angela menuturkan riwayat keluarga dengan kanker serviks dapat meningkatkan risiko.

Sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pada penderita HIV dapat mempermudah infeksi virus HPV.

Kemudian pola hidup tidak sehat, seperti konsumsi makanan yang karsinogenik.

Apakah bisa diobati?

Jika dideteksi lebih wal, kanker serviks bisa diobati.

Penanganannya sangat tergantung pada stadiumnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved