Pelecehan di Takalar
Oknum Guru SMK di Takalar Sulsel Diduga Lecehkan Siswa Dimutasi
Disdik Sulsel memutuskan untuk mutasi oknum guru SMK di Kabupaten Takalar yang diduga lecehkan siswanya.
Penulis: Makmur | Editor: Hasriyani Latif
"Ciuman itu hanya sesaat dan tidak berlangsung lama (refleks terjadi)," lanjutnya.
Sehari setelahnya pada 4 Juni 2024, HIM bertemu dengan keluarga MIA.
Saat itu, orang tua MIA ingin bertemu dengan guru Bimbingan Konseling (BK).
"Sekitar pukul 12.30 hari Selasa tanggal 4 juni 2024 saya melihat ada orang tua siswa duduk dan saya menyapa sambil bertanya 'maaf pak mau ketemu siapa?' dan beliau menjawab mau ketemu dengan guru BK bapak H Kamaluddin," terang HIM.
"Kembali saya bertanya 'sudah janjian dengan Pak H Kamaluddin?' jawaban orang tua, tidak," jelasnya.
"Saya bertanya lagi 'maaf orang tua atas nama siapa?' beliau menjawab 'orang tua siswa MIA," lanjutnya.
Dipertemuan itu, HIM menceritakan lagi rasa bangganya atas prestasi MIA.
"Dengan rasa bangga saya menceritakan tentang prestasi anaknya dan tanggapannya sangat luar biasa," tulis HIM.
Pada Rabu 5 Juni, HIM kemudian datang ke rumah MIA ditemani salah satu siswa.
Kedatangannya untuk membahas kasus yang dilaporkan orangtua MIA.
"Pada hari rabu tanggal 5 juni 2024 saya datang ke rumah MIA di temani oleh F siswa menanyakan kasus yang di laporkan oleh orang tua MIA ke pihak sekolah sekaligus ingin mengonfirmasi kejadian tersebut," katanya.
"Saat itu saya bertemu dengan ibu MIA kemudian saya bertanya, Mana MIA bu? Ibunya menjawab sedang mandi, saya bertanya lagi kalau bapaknya mana bu. Lalu ibunya menjawab masih tidur," lanjutnya.
Sesaat kemudian ibunya menemui dirinya.
"Dan menyampaikan bahwa anaknya (MIA) sudah mandi dan langsung keluar lewat pintu belakang rumah," katanya.
Kemudian di hari Senin 10 Juni, HIM bersama guru K berkunjung ke rumah MIA.
Tujuannya menyampaikan permohonan maaf sekaligus memberi klarifikasi kepada orang tua.
"Pada pukul 09.00 wita, Senin tanggal 10 Juni 2024 saya mengajak pak K berkunjung ke rumah MIA untuk kembali klarifikasi sekaligus menyampaikan rasa penyesalan dan permohonan maaf kepada orang tua jikalau ada perbuatan yang tidak menyenangkan atas kejadian itu," kata HIM.
Dihadapan HIM lantas berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya.
Dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani di atas kertas bermaterai dan diketahui oleh kepala sekolah dan saksi.
"Setelah pertemuan itu sudah disepakati hari pelaksanaan pertemuan untuk tanda tangan surat pernyataan yaitu pada Hari Kamis 13 Juni 2024 lalu Pada Hari Jumat tanggal 14 Juni 2024 pukul 10.30 Wita saya mendapat panggilan dari Cabang Dinas Wilayah VIl untuk bertemu dengan Pak Hamzah selaku kepala seksi SMK," tutupnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.