Gelap dan Berbahaya: Tantangan Berkendara di Jalur Trans Sulawesi

Kondisi jalan yang gelap dan tidak teratur ini semakin parah ketika hujan lebat turun.

Genangan air menutupi lubang-lubang galian, membuatnya hampir tidak terlihat oleh pengemudi.

Saya sendiri mengalami kesulitan yang signifikan sepanjang perjalanan karena terperosok ke dalam lubang galian yang tertutup genangan air.

Kombinasi dari minimnya penerangan, tidak adanya tanda peringatan, dan kondisi cuaca yang buruk membuat perjalanan menjadi sangat berbahaya.

Selain itu, hujan lebat membuat jalan menjadi licin, yang semakin meningkatkan risiko kecelakaan.

Sepertinya, perhatian terhadap aspek keselamatan jalan masih belum menjadi prioritas utama dalam proyek ini.

Padahal, keselamatan jalan seharusnya menjadi aspek yang tidak bisa diabaikan.

Setiap tahapan proyek konstruksi jalan harus memperhatikan dampaknya terhadap pengguna jalan, terutama di area-area yang sedang dalam tahap pengerjaan.

Ketidakpedulian terhadap keselamatan jalan ini bukan hanya menunjukkan kelalaian, tetapi juga mengindikasikan kurangnya komitmen terhadap kesejahteraan masyarakat.

Dalam konteks ini, ada beberapa langkah yang harus segera diambil oleh pihak-pihak terkait untuk meningkatkan keselamatan jalan di jalur ini.

Pertama, pemasangan tanda-tanda peringatan di sekitar area galian harus dilakukan dengan segera.

Tanda-tanda ini harus jelas dan terlihat baik pada siang maupun malam hari.

Tanda peringatan yang efektif dapat mengurangi risiko kecelakaan dengan memberi peringatan dini kepada pengemudi tentang bahaya yang ada di depan mereka.

Selain itu, tanda-tanda ini harus ditempatkan pada jarak yang cukup jauh dari galian sehingga pengemudi memiliki waktu yang cukup untuk bereaksi.

Kedua, penerangan jalan perlu ditingkatkan untuk memastikan visibilitas yang memadai bagi pengemudi, terutama di malam hari dan saat cuaca buruk.