Citiezen Reporter
Gelap dan Berbahaya: Tantangan Berkendara di Jalur Trans Sulawesi
Rute yang saya tempuh melewati Sidrap, Tanru Tedong, dan Siwa di Kabupaten Luwu.
CITIZEN reporter: Bahayanya melintas di jalur Parepare-Palopo, project perluasan jalan abaikan keselamatan pengguna jalan.
Semalam, pada tanggal 3 Juli 2024, saya melakukan perjalanan dari Makassar ke Palopo.
Rute yang saya tempuh melewati Sidrap, Tanru Tedong, dan Siwa di Kabupaten Luwu.
Di sepanjang jalur tersebut, sedang dilaksanakan proyek pelebaran dan perbaikan jalan oleh kontraktor yang bekerja sama dengan konsultan dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Selatan.
Namun, sangat disayangkan bahwa aspek keselamatan jalan tampaknya kurang diperhatikan dalam pelaksanaan
proyek ini, yang mengakibatkan perjalanan saya menjadi sangat berisiko.
Selama perjalanan, saya menemukan banyak galian pelebaran di bahu jalan dengan kedalaman yang bervariasi antara 15 cm hingga 1 meter.
Ironisnya, galian-galian ini tidak dilengkapi dengan tanda-tanda peringatan seperti police line, rambu, atau signage lainnya.
Hal ini tentu sangat berbahaya bagi pengguna jalan, terutama di malam hari ketika visibilitas sangat terbatas.
Tanpa adanya tanda peringatan yang memadai, pengemudi yang tidak familiar dengan kondisi jalan bisa dengan mudah terperosok ke dalam galian, yang bisa berakibat fatal.
Ketiadaan penerangan jalan yang memadai menambah risiko kecelakaan di sepanjang jalur tersebut.
Dalam kondisi gelap gulita, marka jalan yang seharusnya membantu pengemudi dalam menentukan arah pun kurang jelas terlihat, bahkan di beberapa titik sama sekali tidak ada.
Akibatnya, banyak pengemudi, baik kendaraan bermotor maupun kendaraan berat, terpaksa menggunakan lampu sorot (high beam) untuk meningkatkan visibilitas mereka.
Penggunaan lampu sorot ini justru menambah masalah baru, yaitu silau yang mengurangi visibilitas saat kendaraan saling berpapasan.
Dalam kondisi seperti ini, visibilitas jalan hilang seketika karena silau, yang menambah parah kondisi perjalanan di malam hari.
| Lewat Musik dan Teater, Anak Muda Makassar Dukung Pendidikan Guru Daerah Terpencil |
|
|---|
| Menjelajah Johor, Menyatu dalam Rasa dan Cerita |
|
|---|
| Pesan Anggun Titiek Soeharto ke Warga Sulsel: Orang Makassar Harus Jaga Pak Amran untuk Indonesia |
|
|---|
| Raih Juara 3 di 'Voice of Turan 2025' , Annisa Anastasia Ayu Kibarkan Merah Putih di Kazakhstan |
|
|---|
| 11 Siswa Sekolah Kharisma Khatam Quran 30 JuzĀ |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.