Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pelecehan di Takalar

Beda Pengakuan Korban, Guru SMK Takalar Sulsel Bantah Lecehkan Siswa: Refleks, Itu Cuma Rasa Bangga

'Saya menganggap ciuman itu adalah rasa bangga dan kegembiraan atas prestasi MIA di sekolah'.

|
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Hasriyani Latif
insights_dice
Ilustrasi - Oknum guru di SMK Negeri Takalar, Sulawesi Selatan inisial HIM diduga lecehkan siswanya. 

"Pada tanggal 13 Juni kami chat Kasi SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, atas nama Hamzah, untuk menanyakan perkembangan prosesnya. Namun dia hanya katakan sabar," kata Ayah Korban.

"Terus pada tanggal 25 Juni kami chat lagi untuk menanyakan kelanjutan prosesnya. Namun, jawabannya kita disuruh menunggu keputusan Kadisdik," kata ayah korban sambil menunjukkan screenshot chat dengan Kasi SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Hamzah.

Karena tak kunjung mendapat kepastian dan kejelasan hukum, keluarga korban kemudian pada 28 Juni melaporkan kasus itu ke Polres Takalar.

"Laporannya sudah masuk. Sementara kita lengkapi administrasinya untuk lakukan pemanggilan interogasi kepada pihak-pihak terlibat dan terkait," kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Takalar Iptu Sumarwan, Senin (1/7/2024).

Sepanjang proses yang telah dilalui, ayah korban mengakui pelaku telah mendatanginya untuk meminta maaf.

"Guru yang bersangkutan (pelaku) bersama Guru BK datang ke rumah kami minta maaf. Dia mengatakan mengakui perbuatannya, dan akan membuat surat pernyataan bermaterai, dan di situ dia berjanji tidak akan mengulanginya lagi," kata Ayah Korban.

"Namun, kami katakan kepadanya, bahwa kami ingin dia pindah dari sekolah. Kami ingin dia keluar dari sekolah. Karena anak kami trauma. Trauma jika guru itu tetap ada di sekolah," kata Ayah Korban dengan suara meninggi dan hampir menitikkan air mata.

Ayah korban juga menyampaikan tidak habis pikir kenapa seorang guru rela memperlakukan siswanya seperti itu.

"Saya capek-capek didik anak saya, malah dirusak seperti itu," katanya.

"Yang saya tidak habis pikir, kenapa ada guru yang rela melakukan hal seperti itu kepada siswanya," sesalnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved