Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

4 Bulan Laporannya Diabaikan, Mahasiswi Korban Pengeroyokan di Rantepao Cari Keadilan Lewat Medsos

Setelah itu, mobil pelaku sengaja menabrak kendaraan FLZ di area penurunan, memicu pertengkaran yang berakhir dengan pengeroyokan.

Editor: Imam Wahyudi
ist
Mahasiswi asal Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, FLZ (20), mengalami trauma setelah menjadi korban pengeroyokan oleh empat orang tak dikenal 

“Update terakhir dari penyidik, penyidik bilang kalau ini masalah sudah dilimpahkan ke kejaksaan dan sudah di tahap satu, tapi saya belum tahu kelanjutannya lagi seperti apa,” jelas FLZ.

Ketidakpuasan terhadap lambannya proses hukum membuat FLZ mengunggah pengalamannya di Instagram pada 21 Juni 2024.

Unggahan tersebut berisi dokumentasi luka lebam dan kronologi kejadian serta proses pelaporan ke polisi.

Hingga kini, unggahan itu telah mendapatkan 1358 likes dan 116 komentar yang menunjukkan simpati dan dukungan untuk FLZ.

“Semoga segera pulih dari pengalaman dan kejadian ini kak. Saya pengalaman mendampingi korban kekerasan seksual di Toraja Utara, dan cukup mengesalkan pengalaman ketika melaporkan ke Polres Torut,” tulis @chelstudy28 di kolom komentar.

“Semoga segera pulih dari pengalaman dan kejadian ini kak. Saya pengalaman mendampingi korban kekerasan seksual di Toraja Utara, dan cukup mengesalkan pengalaman ketika melaporkan ke Polres Torut. Setelah mengalami pengalaman yang kurang enak dengan Polisi di sana, saya rasa memang seharusnya bukan instansi seperti POLRI yang menangani kasus kekerasan/pelecehan seksual ini. Dengan angka jumlah kasus serupa yang cukup naik setiap tahunnya, mereka selalu gagal menyelesaikan ini. Bahkan parahnya, Polisi yang ditemui pertama cukup seksis dan songong minta ampun seakan-akan sudah tahu segala hal,” tulis pengguna @chelstudy28 di kolom komentar.

“Ntar kalau viral bru ditanganin pihak berwajib, begitulah konoha,” tulis @omganggitaa.

Atas kasus ini, korban FLZ kemudian mengharapkan keempat pelaku dapat diusut tuntas dan menerima hukuman yang setimpal.

Hal itu menurutnya guna tidak ada korban serupa yang mengalami hal yang sama dengannya.

“Yang saya harapkan, semoga ini berjalan sesuai prosedur dan hukum sangat-sangat adil menangani kasus saya. Biar tidak ada korban yang lain, karena ternyata sangat banyak yang mengalami kasus yang sama,” tutup FLZ.(rifki)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved