SYL Ditengah Amnesia Kolektif Pemuja Karyanya di Masa Lalu
Amnesia kolektif ini biasanya muncul oleh karena adanya aktivitas manipulasi emosi publik, yang acapkali dilakukan secara sistemik dan sistematis.
Anshar Aminullah
(Warga Kec. Bontonompo Selatan)
TRIBUN-TIMUR.COM - Salah satu persoalan klasik yang mendera para mantan pemimpin pada suatu wilayah administratif adalah amnesia kolektif oleh karena sebuah kesalahan yang dibesar-besarkan secara tersistematis.
Amnesia kolektif ini biasanya muncul oleh karena adanya aktivitas manipulasi emosi publik, yang acapkali dilakukan secara sistemik dan sistematis.
Pendekatan Manipulasi Emosi Publik ini sendiri pertama kali diungkapkan oleh Gustave Le Bon dalam tulisannya yang terkenal "The Crowd: A Study of the Popular Mind" yang pertama kali diterbitkan ditahun 1895.
Manipulasi Emosi Publik ini ruang lingkupnya lebih konsen pada persoalan bagaimana emosi massa dapat dimanipulasi oleh individu, kelompok, atau institusi untuk mencapai tujuan tertentu.
Hal ini sering kali dalam konteks politik, sosial, atau ekonomi. Manipulasi jenis ini biasanya dilakukan melalui berbagai media dengan teknik komunikasi untuk memengaruhi opini publik dan perilaku kolektif.
Dengan kecenderungan pada beberapa prinsip utama pendekatan ini yakni : pertama, penggunaan Emosi yang kuat.
Dimana emosi seperti ketakutan, kemarahan, kebencian, serta rasa simpati sering digunakan karena dapat memicu reaksi yang kuat dan cepat dari masyarakat.
Kedua, Pesan berulang-ulang, dimana pesan yang sama ketika dia diulang-ulang melalui banyak media (Online, Offline, medsos) akan memperkuat pengaruhnya.
Pengulangan ini dalam rangka memastikan bahwa pesan tersebut tertanam dalam pikiran publik dan mencapai audiens yang luas.
Ketiga, membingkai Isu atau peristiwa sedemikian rupa untuk menyoroti aspek-aspek tertentu yang ditargetkan bisa memicu emosi publik.
Amnesia di Karya Monumental
Emosi publik khususnya di Sulawesi Selatan dalam beberapa bulan terakhir ini seperti tergiring untuk mengidap amnesia kolektif terhadap karya-karya monumental Gubernur Sulsel di rentang 2008 - 2018 ini.
Tak ada yang segar di pikiran dan ingatan publik kecuali kasus dugaan gratifikasi dan Pemerasan. Di kedua dugaan ini ibarat menjadi nila setitik di dalam susu sebelanga.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.