Debit Air Bendung Lekopancing Maros Kian Menyusut, Wilayah Utara Kota Makassar Kena Imbasnya

TRIBUN-TIMUR.COM - Bendung Lekopancing, Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulsel kian menyusut.

Stok air bersih kini berada di bawah ambang batas normal.

Hal ini mulai terjadi begitu masuk musim kemarau dan hujan yang tak kunjung turun.

Petugas Operasi Bendung Lekopancing, M Syamsir mengatakan, debit air kini sudah minus 20 dari mercu (bagian dari bendung yang berfungsi untuk mengatur tinggi air).

Padahal normalnya ketinggian air 25 cm di atas mercu.

"Debit air minus 20, kondisi ini baru hari ini terjadi, kemarin masih rata mercu, normalnya itu 25 sentimeter di atas mercu,” ungkapnya, Rabu (19/6/2024).

Petugas Operasi Bendung Lekopancing Maros M Syamsir menyatakan saat ini hanya mampu mengalirkan air ke Kota Makassar hanya 2.000 liter/detik.

Padahal jika debit air normal, air yang dialirkan bisa mencapai 3.800 liter/detik.

Jumlah air yang dialirkan tersebut sudah termasuk untuk kebutuhan irigasi pertanian.

Ia menuturkan air yang dialirkan masih bisa di atas jumlah tersebut. Hanya saja, kapasitas saluran tidak bisa melebihi 4.000 liter/detik.

"Pendangkalan dan kebocoran di saluran yang menyebabkan kurangnya pasokan air baku ke Makassar," ujarnya.

Dengan debit bendung air tersebut, diperkirakan hanya bisa bertahan mengairi Kota Makassar hingga 1-2 minggu ke depan.

Baca juga: Cegah Stunting, 32 Balita di Lekopancing Dapat 200 Kg Ikan dari eFishery

“Kalau tidak ada hujan paling satu atau dua minggu bisa bertahan,” imbuhnya.

Wilayah Utara Makassar Kekurangan Air

Direktur Utama PDAM Makassar Beni Iskandar mengatakan, pasokan air bersih masih dalam kategori belum mengkhawatirkan.