Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ramadan 2024

Jamaah An Nadzir Gowa Lebaran atau Salat Idul Adha Besok, Muhammadiyah dan NU Lusa

Samiruddin menjelaskan Jamaah An Nadzir memiliki metode dalam penentuan 1 Ramadan, 1 Syawal dan 10 Dzulhijjah.

TRIBUN-TIMUR.COM
Jamaah An Nadzir Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriyah pada Senin (11/3/2024) mendatang, penetapan berlangsung di di Masjid Al Muqaddis, Kampung Butta Ejayya, Kecamatan Bontomarannu, Jumat (8/3/2024). 

Sementara itu, Pemerintah Indonesia yang awal Zulqa’dahnya satu hari lebih lambat dari Muhammadiyah menetapkan tanggal 29 Dzulqa'dah 1445 H jatuh pada Jumat, 7 Juni 2024.

Ketika maghrib pada Jumat, 7 Juni 2024, konjungsi telah terjadi dan tinggi hilal mencapai 8 derajat 48 detik, memenuhi kriteria awal bulan versi MABIMS.

Maka, Sabtu, 8 Juni 2024 ditetapkan sebagai 1 Dzulhijjah 1445 H, dan Idul Adha pada Senin, 17 Juni 2024.

Di sisi lain, Saudi Arabia menetapkan awal Dzulqa'dah sama dengan Muhammadiyah, sehingga 29 Dzulqa'dah 1445 H juga jatuh pada Kamis, 6 Juni 2024.

Berdasarkan perhitungan di Stellarium untuk Jeddah, matahari terbenam pada pukul 19:00 Waktu Saudi atau 23:00 WIB dan tinggi hilal 1 derajat 58 detik.

Metode hisab Saudi yang mirip dengan Muhammadiyah menggunakan Wiladatul Hilal. Karena posisi hilal positif, maka Jumat, 7 Juni 2024 sudah masuk 1 Dzulhijjah 1445 H.

Terlebih lagi, diumumkan bahwa ada yang berhasil melihat hilal, sehingga lebih mantap menetapkan Jumat, 7 Juni 2024 sebagai awal Dzulhijjah, dan Idul Adha pada Minggu, 16 Juni 2024.

Perbedaan ini tentu saja akan berdampak pada perbedaan dalam pelaksanaan puasa Arafah dan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah.

Idealnya, puasa dan wukuf di Arafah dilakukan pada waktu yang bersamaan.

Adanya perbedaan ini semakin menegaskan pentingnya Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) yang memiliki prinsip satu hari untuk seluruh dunia, sehingga perbedaan puasa dan wukuf di Arafah tidak lagi terjadi.

Dengan adanya Kalender Hijriyah Global Tunggal, umat Islam di seluruh dunia dapat merayakan hari-hari besar Islam secara serempak.

Ini bukan hanya menyelaraskan waktu puasa dan wukuf, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan di antara umat Islam di berbagai belahan dunia. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved