Kisah Ashabul Kahfi Diperiksa Polisi Arab di Mekah Usai Memantau Jemaah Haji Sulsel, Gegara Nusuk

TRIBUN-TIMUR.COM, MEKAH - Berita “anggota DPR RI nyaris ditangkap polisi Arab” menjadi viral di Tanah Suci dan dunia maya.

Apalagi dua anggota DPR RI itu adalah Wakil Ketua Komisi VIII Ashabul Kahfi dan anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan.

“Bukan ditangkap. Tepatnya dimintai keterangan,” ujar Ashabul Kahfi di Mekah, Arab Saudi, Kamis (13/6/2024) sore WAS.

Adanya anggota DPR RI Sulsel yang berurusan dengan polisi Arab itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Haji Kementerian Agama dengan Tim Pengawas (Timwas) DPR RI di wilayah Jarwal, Makkah, Rabu (12/6/2024).

Hadir mendampingi Menag, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani, Irjen Kemenag Faisal, dan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief. 

Hadir juga, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji Fadlul Imansyah, para pejabat Eselon II Ditjen PHU, Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, dan delegasi Amirul Haj.

Sementara dari Timwas DPR, hadir pimpinan DPR Lodewijk Freidrich Paulus, Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi, serta Wakil Ketua Komisi VIII DPR, yakni Marwan Dasopang, Abdul Wahid, Diah Pitaloka, dan Ace Hasan Syadzily.

Meski sempat sedikit tegang, Ashabul Kahfi menyatakan memaklumi kejadian tersebut.

“Tidak apa-apa. Kita Hargai dan dukung kebijakan Arab Saudi. Toh itu juga iluntik kenyamanan jamaah haji Indonesia juga,” kata Ashabul Kahfi.

Menurutnya, kejadian itu terjadi saat dia

pulang dari pemantauan pondokan jamaah di wilayah Syisyah di pondokan jamaah Sulsel.

“Memang sudah banyak sekali penutupan jalan keluar dan masuk Mekah, apalagi sekitar Masjidil Haram,” ujar Ashabul Kahfi.

Ashabul Kahfi mengaku rombongannya diperiksa hingga 10 menit.

“Sekitar 10 menit diperiksa yang kawal rombongan. nanti setelah saya turun menyampaikan penjelasan baru dilepas,” kata Ashabul Kahfi.

“Kenapa lama diperiksa? Karena kartu Nusuk kami hari itu belum keluar,” ujar Ashabul Kahfi.