VIDEO: Tarra Buah Khas Luwu Jadi Maskot KPU Luwu, Simbol Pilkada Terbuka, Adil, Jujur dan Setara

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Buah khas Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan Tarra jadi maskot Pilkada 2024.

Tarra akronim terbuka dari terbuka, adil, jujur, dan setara.

Buah endemik khas Bumi Sawerigading ini diambil menjadi maskot dengan berbagai alasan.

Ketua KPU Luwu, Abdullah Sappe Ampin Maja mengaku, buah tarra menggambarkan ciri khas daerah.

"Tarra juga merupakan akronim dari kata adil, jujur, dan setara. Buah tarra, mungkin bisa tumbuh di tempat lain, tapi bisa saya pastikan, rasanya kurang enak. Kualitas terbaiknya hanya ada di Kecamatan Ponramg Selatan, Luwu," jelasnya.

Kata Sappe, buah tarra berwarna putih yang timbul menandakan Luwu sebagai sentral dari Luwu Raya.

"Maknanya terbuka setengah, yang buah putihnya kelihatan. Itu menandakan Luwu sebagai pusat dari Luwu Raya," akunya.

Dirinya menambahkan, buah tarra yang manis diharapkan membuat iklim Pilkada berlangsung secara damai.

"Buah tarra yang manis kita harapkan Pilkada yang manis. Janganlah kita saling gontok-gontokan. Oleh karenanya kami dari KPU, akan memastikan pelaksanaan Pikada berjalan secara berkadilan," tandasnya.

Jelang Pilkada, sambung Sappe, proses pelaksanaan Pilkada telah masuk dalam persiapan.

Beberapa agenda seperti perekrutan penyelenggara AdHoc Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) telah rampung.

"Sesuai PKPU 2 tahun 2004, tentang tahapan pelaksanaan Pilkada pasal 3 dan 4 dalam persiapan itu ada berapa poin. Termasuk salah satunya adalah pemutakhiran data pemilih," ujarnya.

"Salah satu juga diantaranya tahapan persiapan yang sudah kita laksanakan adalah perekrutan panitia AdHoc," tambahnya.

Menurut Sappe, proses Pilkada tak bisa berlangsung dengan demokratis dan damai tanpa bantuan seluruh stakeholder masyarakat Luwu.

"Proses yang terjaga saat Pemilu kemarin. Semoga bisa kita jaga kembali. Sehingga pesta demokrasi kita bisa berjalan dengan lancar dan damai," tutupnya.

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana