Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Murid SD 362 Parigusi Latimojong Luwu Sulsel Numpang Ujian di SD 248 Kampung Baru

Sudah sebulan Murid SD 362 Parigusi, Latimojong numpang di SD 428 Kampung Baru demi aktivitas belajar-mengajar tetap berlanjut.

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/MUH SAUKI MAULANA
Kepala SD 362 Parigusi, H Nurdin. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Hampir sebulan pasca tanah longsor menimpa Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, aktivitas belajar-mengajar belum pulih total.

Murid SD 362 Parigusi, Latimojong terpaksa menumpang ujian di SD 248 Kampung Baru, Kecamatan Bajo.

Kepala SD 362 Parigusi, H Nurdin mengatakan sudah sebulan muridnya numpang di SD 428 Kampung Baru demi aktivitas belajar-mengajar tetap berlanjut.

Saat insiden tanah longsor, Jumat (3/5/2024) beberapa rumah murid dan guru tertimbun material longsor.

"Ada empat rumah siswa dengan satu rumah guru tertimbun longsor. Adapun akses jalan juga susah, makanya kita ke turun ke SD 248 Kampung Baru Kecamatan Bajo untuk belajar," tuturnya, Kamis (13/6/2024).

Sebanyak 39 murid kini masih trauma untuk balik ke rumah masing-masing dan memilih mengungsi.

Baca juga: Curhat 2 Murid SD Buntu Sarek Latimojong Luwu Sulsel, 3 Pekan Numpang Belajar Gegara Longsor

"Siswa yang pertama turun itu 39 murid dari kelas 1-6 sekarang tinggal 30 karena sudah tamat kelas 6. Anak-anak masih trauma pulang," jelasnya.

Cuaca menjadi kendala selama proses belajar-mengajar dipindahkan.

"Sudah sebulan aktivitas belajar-mengajar di sini. Selama di sini nyaman, tapi tidak senyaman di kampung. Cuaca kan di atas dingin. Agak terganggu. Tapi mau mi diapa demi cari ilmu," tandasnya.

Kendati demikian, Dinas Pendidikan Luwu telah memberikan bantuan fasilitas buku untuk menunjang pembelajaran siswa.

Baca juga: Tanah Longsor Timpa Jalan di Sinjai Utara Sulsel, PUPR Terjunkan Alat Berat

"Adaji buku bantuan, tiga buku satu bidang studi," terangnya.

Sementara untuk seragam sekolah, para siswa hanya mengenakan baju kaos biasa.

Sebab mereka tak sempat membawa baju seragam ketika evakuasi pasca bencana.

"Di lapor di Dinas Pendidikan, tidak apaji pakai baju biasa dulu. Dia bilang bisa ji," tuturnya.(*)

Laporan Jurnalis Tribun Timur, Muh Sauki Maulana

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved