Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polemik W Super Club Makassar: Perbedaan Bar, Lounge, Pub, Diskotek, atau Club

"Pemprov Sulsel tidak pernah menerbitkan izin untuk diskotik dan tempat hiburan malam untuk W Superclub," Prof Zudan Arif Fakrulloh menambahkan.

PD MUHAMMADIYAH MAKASSAR DAN W SUPERCLUB
Kolase foto pernyataan sikap Muhammadiyah dan momen saat Hotman Paris resmikan W Superclub Makassar, Senin (27/5/2024). 

“Banyak yang suka salah dan menyamakan antara bar dan lounge. Bar itu mirip seperti kafe, tapi menjual minuman beralkohol. Nah biasanya anak-anak muda nih biasa pergi ke bar untuk nongkrong dan sebagainya,” ujar Tata saat ditemui Kompas.com.

Giliran BKPRMI Makassar Tolak W Super Club Milik Hotman Paris: Jangan Hancurkan Generasi Muda Bangsa

Menurutnya, tamu-tamu yang berkunjung ke bar biasanya berpakaian santai dan dapat dengan bebas memesan minumannya sendiri kepada para bartender.

Lain dengan bar, lounge biasanya berada di hotel bintang lima.

Konsep lounge lebih elegan, akan ada pelayan yang akan melayani pesanan makan dan minum tamu.

Biasanya, lounge digunakan oleh para pekerja dan pebisnis untuk mengadakan pertemuan dan acara lainnya.

“Makanya kalau ke lounge itu biasanya tamu pakai bajunya yang rapi, berdandan, karena kan mau nunggu meeting misalnya. Terus minuman yang dijual juga biasanya lebih mahal harganya,” lanjutnya.

Pub dan Diskotek

Tak hanya bar dan lounge yang kerap disamakan, pub dan diskotek juga kerap dianggap dua tempat yang sama.

Menurut Tata, tujuan tamu mengunjungi pub dan diskotek biasanya berbeda.

Di diskotek, tamu biasanya menghabiskan waktu malam untuk menikmati musik yang dimainkan oleh seorang Disc Jockey atau DJ sambil meminum beragam sajian minuman beralkohol.

“Tapi kalau di pub, biasanya itu komunitas yang datang, mereka berkumpul di situ. Nah biasanya harga di pub itu lebih murah dan enak untuk berdiskusi,” kata Tata.

Baca juga: Ketua Muhammadiyah Minta Maaf ke Wali Kota, Salah Menduga Pemberi Izin W Super Club Makassar

Putra pasangan artis Rima Melati dan Frans Tumbuan yang juga pengelola Jaya Pub, Ardianto Airlangga, menambahkan hal yang paling membedakan pub dan diskotek adalah keberadaan dance floor.

“Kalau diskotek itu kan orang biasanya ajojing, ada dance floor-nya di situ. Kalau di pub kan adanya live music, kalau memang musiknya asyik biasanya tamu itu lebih memilih berdansa atau berjoget di tempat duduknya,” kata dia.

Club

Menurut Tata, mayoritas orang juga masih menganggap club sama artinya dengan tempat disko atau diskotek.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved