Butuhkah Peningkatan Literasi? Generasi Muda Vs Sosial Media

Oleh: Subhan Alfajar

Mahasiswa Program Magister Ilmu Hukum UM Buton

Dalam lingkungan sosial bermasyarakat, literasi merupakan sebuah substance penting dalam pemenuhan tercapainya komunikasi yang jelas dan tepat.

Tanpa dilandasi oleh nilai dasar literasi yang memadai, komunikasi dapat menghasilkan nilai yang buruk dan bahkan tidak tercapainya poin penting dalam berkomunikasi itu sendiri.

Literasi tidak hanya dibutuhkan oleh orang dewasa diera ini, namun generasi muda pun menjadi concerns penting dalam meningkatkan kualitas diri.

Itulah yang menjadi tantangan dalam pemenuhan kebutuhan bagi generasi muda.

Dilansir dari Kemenko PMK, Berdasarkan data survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di keluarkan oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019.

Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah Literasi masyarakat indonesia cukup terbilang rendah.

Berdasarkan data dari UNESCO Indonesia berada pada urutan ke dua dari bawah soal literasi dunia, hanya sekitar 0,001 persen dapat diartikan hanya 1 dari 1000 orang yang rajin membaca.

Sedangkan hasil riset world’s most literate nations ranked oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia menduduki peringkat ke 60 dari 61 negara soal minat baca di bawah Thailand (59) dan di atas bostwana (61).

Mengutip data terbaru dari Programme for International Student Assessment atau PISA 2022, Untuk Indonesia sendiri masih tertahan di peringkat 10 terbawah.

Indonesia menempati peringkat 70 dari 80 negara dengan skor literasi membaca 359.

Telah naik peringkatnya jika dibandingkan dengan beberapa tahun ke belakang.

Namun hal ini perlu digaris bawahi untuk mencapai masyarakat yang berdikari, literasi memegang poros penting dalam pemenuhan nilai potensi orang perorangan, sehingga kelak menciptakan budaya masyarakan yang berdaya saing tinggi.

Tidak hanya terbatas pada sumber daya alam yang berlimpah tapi juga didukung oleh sumberdaya manusianya yang
berkualitas.