Stunting
Prevalensi Stunting Luwu Capai 8,3 Persen, Pemkab Minta Balita-Ibu Hamil Makan Telur Tiap Hari
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu, Sulawesi Selatan menyiapkan program makan telur setiap hari.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu, Sulawesi Selatan menyiapkan program makan telur setiap hari.
Program ini dibuat Pemprov Sulsel untuk menekan angka anak terkena stunting.
Dinas Sosial mengikuti pencanangan gerakan peduli stunting (Gadis) 2024 dan Kampanye Makan Telur oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Oampanye secara daring ini digelar di aula rumah jabatan Bupati Luwu, Kelurahan Pammanu, Kecamatan Belopa Utara.
Berdasarkan data e-PPGBM pada tahun 2022, prevalensi stunting di Kabupaten Luwu mencapai angka 9,4 persen.
Sedangkan pada tahun 2023, prevalensi stunting menurun hingga angka 8,3 persen.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Luwu, Hasliana Nurdin mengatakan, demi menekan angka stunting, pemerintah menyiapkan akses mudah terhadap sumber protein.
"Sesuai arahan bapak Pj Gubernur bahwa dalam rangka mewujudkan Sulsel bebas stunting menuju generasi Indonesia Emas, maka kita harus memastikan setiap anak balita dan ibu hamil di daerah ini mendapatkan akses terhadap sumber protein yang berkualitas," jelasnya, Selasa (23/4/2024).
Baca juga: Pemkab Wajo Tekan Stunting Lewat Kepala Desa
Menurutnya, pihaknya mulai mengkampanyekan program makan telur setiap hari kepada masyarakat
Sementara itu, Kadis Kesehatan, dr Risnawary Basir mengaku, stunting merupakan sebuah permasalahan kesehatan pada anak akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama.
"Akibatnya akan mengganggu tumbuh kembang anak yang berdampak pada tinggi badan anak menjadi lebih rendah atau kerdil," akunya.
Kata dr Rosnawary, mengkonsumsi dua butir telur setiap hari bagi ibu hamil serta balita di masa kehamilan dan pertumbuhan anak sangat baik dalam pencegahan stunting sejak dini.
"Sebenarnya dimulai pemberian protein yang cukup bagi ibu hamil. Dari dalam perut ibu, si anak sudah harus mendapatkan konsumsi protein yang cukup," bebernya. (*)
Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana
1.801 Anak di Bone Stunting, Kandinkes: Pernikahan Dini Marak dan Minim Kesadaran Gizi |
![]() |
---|
RSUD Haji Tangani Anak Usia 7 Tahun Tanpa JKN, KK dan Akte Kelahiran |
![]() |
---|
Pemerintah Pusat Sebut Penanganan Stunting di Sulsel Kategori Berdaya |
![]() |
---|
Target Stunting 14 Persen Direvisi, Menko PMK Muhadjir Effendy : Kita Maksimalkan di 2024 |
![]() |
---|
20 Anak di Pinrang Sulsel Dapat Bingkisan Isi Telur-Susu dari Alfamidi, Upaya Cegah Stunting |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.