Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Berita Viral

VIRAL Amran Sulaiman Minta Tolong KSAL Anak Buah Prabowo Kirim Kapal Perang ke Merauke, Mau Dipakai

Amran Sulaiman meminta bantuan Laksamana TNI Muhammad Ali untuk mengirimkan satu unit kapal perang TNI AL ke wilayah Kabupaten Merauke, Papua Selatan.

|
Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman perintahkan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali untuk segera kirim kapal. 

Kapal perang LPD bukan sekadar kapal perang biasa.

LPD adalah tulang punggung dari kekuatan laut yang mampu memperkuat pertahanan negara dengan kemampuan luar biasa dalam mendukung operasi militer dan kemanusiaan.

5 KRI Kelas Makassar Hasil Karya Putra Putri Indonesia

Kemampuan putra putri Indonesia memproduksi sendiri berbagai peralatan militer sudah diakui dunia.

Tak hanya kendaraan peran lapis baja, Indonesia juga kini mampu memproduksi kapal-kapal perang berteknologi canggih.

Salah satunya adalah Kapal LPD (Landing Platform Dock) kelas Makassar.

Kini sudah lima unit kapal perang LPD produksi dalam negeri yang kini memperkuat TNI Angkatan Laut.

Dilansir dari laman pal.co.id, kapal perang Landing Dock merupakan kapal pendukung atau support dalam pelaksanaan operasi militer.

Dalam strategi peperangan laut modern kapal Landing Dock memiliki nilai strategis karena mampu menghadirkan efek kejut atau pendadakan terhadap musuh melalui kapabilitasnya untuk menerjunkan pasukan pendarat tempur secara cepat dan masif di pantai garis depan musuh.

Kapal tersebut nature-nya merupakan kapal pendukung Operasi Militer Perang (OMP), pada masa damai kapal tersebut dapat difungsikan dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Berdasar pada UU TNI No. 34 tahun 2004, dalam misi OMSP, Kapal BRS dapat melaksanakan tugas operasi membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan serta membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue).

Tidak terbatas pada scope tersebut, Kapal Landing Dock juga memiliki tugas pelaksanaan misi diplomasi internasional.

Penguasaan teknologi Landing Dock didapat melalui transfer teknologi (ToT) dari perusahaan galangan kapal Korea Selatan Daesun Shipbuilding & Engineering.

Bermula dari kontrak Pemerintah Indonesia untuk pembelian empat unit Landing Dock Kelas Makassar dengan syarat ToT pada tahun 2004, dua kapal pertama dibangun di Korea Selatan, sementara kapal ketiga KRI Banjarmasin (592) dan keempat KRI Banda Aceh (593) dibangun di Indonesia.

PT PAL Indonesia (Persero) ditunjuk oleh pemerintah untuk mengerjakan proyek kapal ketiga dan keempat dengan asistensi dari Daesun Shipbuilding & Engineering.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved