UNM Tegaskan Tak Ada Kerja Sama Magang ke Jerman Tapi Ada 2 Mahasiswa Korban, Rektor: Ilegal
Rektor UNM Prof Husain Syam memastikan tidak ada kerja sama resmi antara instansi dengan program ferienjob.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejumlah kampus di Sulawesi Selatan (Sulsel) terseret dalam kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berkedok magang (ferienjob) ke Jerman.
Bahkan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) seperti Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin hingga Universitas Negeri Makassar (UNM) diduga terlibat.
Unhas dan UIN Alauddin sudah membantah adanya kerja sama dengan program magang tersebut.
Menyusul, UNM juga menyisir aktivitas magang mahasiswanya hingga kini Rabu (3/4/2024).
Terutama aktivitas magang mandiri mahasiswa.
Rektor UNM Prof Husain Syam memastikan tidak ada kerja sama resmi antara instansi dengan program ferienjob.
Meski begitu, hasil penelusurannya ada dua mahasiswa yang sempat ikut secara mandiri.
Dua mahasiswa mengikuti program tersebut berasal dari Prodi Bahasa Inggris.
Mahasiswa tersebut mendapat informasi magang dari media sosial.
Sehingga kasus ini juga baru diketahui oleh rektorat usai dirilis Kemendikbudristek.
"Ada dua orang. Pengakuannya dapat informasinya dari instagram dan semua dilakukan secara mandiri. Kami saja tidak tahu mereka berangkat," kata Prof Husain saat dikonfirmasi.
Keberangkatan mandiri mahasiswa ini bisa dikatakan ilegal.
Baca juga: Unhas Terseret Kasus Hoax: Tudingan TPPO Berkedok Magang ke Jerman Ternyata Tidak Terbukti!
Sebab tidak melalui mekanisme pemberangkatan dari kampus.
"Jadi bisa dikatakan mahasiswa yang berangkat ke sana itu ilegal. Karena membawa nama kampus, tapi tidak melalui manajerial kampus," lanjut Prof Husain.
Sebelumnya, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas Prof Muhammad Ruslin menepis kabar beredar soal kerjasama magang tersebut.
"Universitas Hasanuddin menegaskan bahwa tidak ada kerjasama resmi Unhas terkait program Ferienjob, baik program yang bersifat flagship maupun mandiri," jelas Prof Ruslin dalam keterangannya diterima Tribun-Timur.com, Jumat (29/3/2024).
Prof Ruslin mengaku sudah melakukan pengecekan ke bidang Kerjasama Internasional dan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) seperti Program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB)/flagship maupun mandiri.
Hasilnya, Unhas tidak pernah menjalin kerjasama tersebut.
Baca juga: Fakta Terbaru Unhas dan Unismuh Disebut Terlibat TPPO Magang ke Jerman Terungkap, 2 Kampus Kompak
Namun Prof Ruslin mendapat laporan dari salah satu prodi Unhas.
Terkait pada 2022 lalu ada mahasiswa yang meminta surat keterangan aktif kuliah.
Sekaitan dengan mengikut kegiatan ferien job.
"Pada Oktober 2022 lalu terdapat mahasiswa yang meminta surat keterangan aktif kuliah untuk kelengkapan berkas yang digunakan untuk mengurus visa sebagai dokumen keberangkatan mengikuti kegiatan Ferienjob tersebut selama satu bulan dan telah kembali ke tanah air," jelasnya.(*)
Launching Kampus Kopi di Sinjai, Mahasiswa UNM Gandeng Kawasan Madaya |
![]() |
---|
Warga Takalar Bisa Magang Gratis ke Jepang, Kerja Sama Pemkab-SHIN Indonesia |
![]() |
---|
UNM Kukuhkan 24 Insinyur Baru, Prof Andi Aslinda Tegaskan Komitmen Cetak SDM Unggul |
![]() |
---|
Demo Mahasiswa UNM Tuntut Copot Rektor Prof Karta Jayadi Macetkan Jl AP Pettarani |
![]() |
---|
Lewat Musik dan Teater, Anak Muda Makassar Dukung Pendidikan Guru Daerah Terpencil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.